PEMBERDAYAAN
DAN PENDAMPINGAN KELOMPOK NELAYAN BINAAN TERHADAP KINERJA PENYULUH BINAAN DKP 3 KOTA MAKASSAR Di Kecamatan
Tallo Kota Makassar
Ibnu
Malkan Hasbi S.Pi M.Si
Makassar 12 Agustus
2016
Penyuluhan
merupakan suatu proses aktif antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun
proses perubahan perilaku. Dengan kata lain kegiatan penyuluhan tidak terhenti
pada penyebarluasan informasi, dan memberikan penerangan. Akan tetapi,
merupakan proses yang dilakukan secara terus menerus, sekuat tenaga dan
pikiran, memakan waktu dan melelahkan, sampai terjadinya perubahan perilaku
yang ditunjukkan oleh penerima manfaat penyuluhan yang menjadi client
penyuluhan (Rohman, 2008). Tujuan penyuluhan perikanan adalah berubahnya
perilaku nelayan yang mencakup perubahan dalam hal pengetahuan atau hal yang
diketahui, perubahan dalam keterampilan atau
kebiasaan dalam melakukan sesuatu dan perubahan dalam sikap dan mental
kearah yang lebih baik dengan tujuan akhir penyuluhan adalah kesejahteraan
hidup yang lebih baik (Walhidayah, 2014).
Penulis lahir di Ujung pandang, 27 September 1992, telah mengenal ilmu perikanan selama 9
tahun. Awal mula semenjak duduk di bangku sekolah usaha perikanan menengah
(SUPM) di Kabupaten Bone pada tahun 2007 sampai 2010, kemudian melanjutkan
pendidikan di Universitas Hasanuddin Makassar Pada tahun 2010 mengambil prody
sosial ekonomi perikanan Unhas. Wisuda pada periode maret tahun 2014, Penulis
kembali melanjutkan pendidikan pada jenjang magister dengan konsentrasi Ilmu
Perikanan Pada bulan Juli tahun 2014 sampai saat ini sedang menyusun tugas
akhir (Tesis) di Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin.
Diterima bekerja menjadi Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) tahap 2
pada bulan juni tahun 2016 di Kota Makassar. Bersama 2 orang teman dari bidang PDSKP dan
penulis sendiri di terima pada bidang perikanan tangkap. Kami bertiga sebagai
PPB baru penempatan kota Makassar senang bisa di sambut baik oleh bapak Abdul
Rahman Bando selaku kepala dinas DKP3 Kota Makassar dan diberikan sedikit
arahan tentang penyuluh sebagai ujung tombak pembangunan perikanan. Setelah
kami resmi di terima di kantor DKP3 Makassar kemudian kordinator penyuluh
perikanan kota Makassar memberikan kami surat perintah melaksanakan tugas
(SPMT) dimana penulis mendapat wilayah kerja
di Kecamatan Tallo.
Kota
Makassar memiliki 14 Kecamatan bersama dengan seorang penyuluh perikanan PNS
setiap penyuluh perikanan bantu mendapat 1 kecamatan yang akan menjadi wilayah
kerja dan pembinaan kelompok. Di Kecamatan Tallo sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian sebagai nelayan. Terdapat 2 kelurahan yaitu kelurahan Tallo
dan kelurahan buloa. Selama 3 bulan terakhir terakhir. Penulis telah
mendampingi 6 kelompok nelayan yaitu pukat ikan sunu, pukat ikan titang, pukat ikat
layang, pukat ikan tenggiri, rajungan buloa dan mawar 02 . Kelompok tersebut
berpotensi untuk naik dari kelas pemula ke kelas madya serta dapat menjadi kelompok
mandiri
NO
|
Nama Kelompok
|
Nama Ketua
|
Nomor HP
|
Rata-rata produksi per trip
|
Rata-rata Pendapatan per anggota
|
Komoditas Unggulan
|
Kelas kelompok di awal
|
Kelas kelompok di akhir
|
1.
|
Pukat Ikan Sunu
|
Muhaiji
|
082394522177
|
60 Kg
|
Rp520.000/Anggota
|
Ikan Banyar, Ikan Baronang,
Ikan Caklang
|
Pemula
|
Pemula
|
2.
|
Pukat Ikan Titang
|
Jamaluddin
|
082189603175
|
60 Kg
|
Rp510.000
/Anggota
|
Ikan Katombo, Ikan Cepa dan
Ikan Baronang
|
Pemula
|
Pemula
|
3.
|
Pukat Ikan Layang
|
Muhammad Kasim
|
085299453080
|
55 Kg
|
Rp480.000
/Anggota
|
Ikan Layang, Ikan Cakalang,
Ikan Cepa
|
Pemula
|
Pemula
|
4.
|
Baji pamai
|
Rahman
|
085255417914
|
60 Kg
|
Rp520.000
/Anggota
|
Ikan Banyar, Ikan Baronang,
dan Ikan Katombo
|
Pemula
|
Pemula
|
5
|
Rajungan Buloa
|
Pak Sila
|
082394522177
|
45 Kg
|
Rp420.000
/Anggota
|
Kepiting, Rajungan.
|
Pemula
|
Pemula
|
6.
|
Mawar 02
|
Nurdin
|
085298077467
|
40 Kg
|
Rp416.000/ Anggota
|
Udang, cumi-cumi
|
Pemula
|
Pemula
|
Tabel 1 kelompok nelayan binaan di
Kecamatan Tallo
Data Primer di olah,
2016
Kelompok Pukat ikan sunu adalah kelompok nelayan yang
berada di Kelurahan Tallo dengan jumlah anggota sebanyak 9 orang. Kelompok yang
di ketuai oleh pak muhaiji ini punya jenis komoditas unggulan yaitu ikan
banyar, ikan baronang dan ikan cakalang dengan rata-rata produksi pertrip yaitu
60 kg dengan pendapatan tiap anggota kelompok yaitu Rp. 520.000 dan saat ini
masih berada pada kelas kelompok pemula
Wawancara dengan Sekertaris kelompok pukat ikan
sunu (Saharuddin 39 Tahun) Mengatakan bahwa:
“Berkat pelatihan pelatihan yang diadakan
oleh DKP 3 kami banyak mendapatkan pengetahuan tentang cara penanganan ikan diatas kapal yang baik”
Melalui
pendampingan secara berkelanjutan dan saling sharing dengan memberi metode, cara atau teknik menangani masalah
yang di alami diatas kapal kepada
nelayan. Ilmu yang kami dapatkan selama di bangku kuliah dan tugas kami sebagai
penyuluh mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nelayan.
Kelompok pukat ikan titang di ketuai oleh pak
Jamaluddin berada di Kecamatan Tallo kelurahan Tallo dengan jenis ikan
tangkapan unggulan yaitu Ikan Katombo, Ikan Cepa dan Ikan Baronang dengan
pendapatan hasil tangkapan per trip yaitu 60 Kg dengan pendapatan peranggota yaitu
Rp. 510.000. kelas kelompok saat ini yaitu kelompok pemula.
Wawancara dengan Sekertaris kelompok pukat ikan
titang (Kaharuddin 33 Tahun) Mengatakan bahwa:
“Hasil
tangkapan kami (nelayan) tidak menentu terkadang tangkapan banyak, terkadang
juga sedikit sesuai dengan musim tangkapan”
Saran yang
kami berikan sebagai penyuluh yaitu dengan memakai beragam jenis alat tangkapan
yang tepat sesuai dengan musim, tentunya menggunakan alat tangkap yang ramah
lingkungan dengan menghindari pemakaian alat tangkap pukat harimau yang dapat
merusak terumbu karang yang ada di perairan.
Gambar 3 Ketua Kelompok ikan
layang
Kelompok Pukat ikan layang adalah kelompok nelayan
yang berada di Kelurahan Tallo dengan jumlah anggota sebanyak 7 orang. Kelompok
yang di ketuai oleh pak Muhammad Kasim
ini punya jenis komoditas unggulan Ikan Layang, Ikan Cakalang, Ikan Cepa
dengan rata-rata produksi pertrip yaitu 55 kg dengan pendapatan tiap anggota
kelompok yaitu Rp. 480.000 dan saat ini masih berada pada kelas kelompok
pemula.
Wawancara dengan Ketua kelompok pukat ikan layang
(M Kasim 41 Tahun) Mengatakan bahwa:
“Berkat
bantuan yang di berikan oleh DKP 3 dan CCDP IFAD berupa mesin 5 GT. Membantu
kami dalam beroperasi dilaut”
Kelompok yang telah terdaftar oleh DKP 3 dan telah
memenuhi syarat untuk memperoleh bantuan, akan di data dan diberikan bantuan
oleh pemerintah sesuai dengan jumlah bantuan yang ada dan kebutuhan nelayan.
Gambar 4. Kelompok Nelayan Baji
Pamai
Kelompok nelayan baji pamai di ketuai oleh pak Rahman
berada di Kecamatan Tallo kelurahan Buloa dengan jenis ikan tangkapan unggulan
Ikan Banyar, Ikan Baronang, dan Ikan Katombo
dengan pendapatan hasil tangkapan per trip yaitu 60 Kg dengan
pendapatan peranggota yaitu Rp. 520.000. kelas kelompok saat ini yaitu kelompok
pemula.
Wawancara dengan Ketua kelompok pukat ikan layang
(M Kasim 41 Tahun) Mengatakan bahwa:
“pada saat ombak kencang para
anggota kami beristirahat dirumah masing-masing sampai masuk kembali ke musim tangkap”
Dengan pelatihan
penanganan pengolahan dan pemasaran ikan dapat membantu nelayan mengisi waktu
kosong saat tidak melaut. dengan megolah
ikan menjadi abon, bakso dll. akan
mendapat penghasilan tambahan para nelayan
Gambar 5. Ketua kelompok
Rajungan buloa
Kelompok nelayan rajungan buloa adalah kelompok
nelayan yang berada di Kelurahan buloa
dengan jumlah anggota sebanyak 8 orang. Kelompok yang di ketuai oleh pak
sila ini punya jenis komoditas unggulan yaitu ikan rajungan dan kepiting dengan rata-rata produksi pertrip yaitu 45 kg
dengan pendapatan tiap anggota kelompok yaitu Rp. 420.000 dan saat ini masih
berada pada kelas kelompok pemula,
Wawancara dengan Ketua kelompok rajungan buloa (sila 56 Tahun) Mengatakan bahwa:
“pondok
informasi yang didirikan CCPD IFAD disekitar rumah penduduk nelayan membantu
kami pada saat ingin musyawarah dengan para penduduk setempat”
Pondok informasi didirikan sebagai ruang belajar
antara penyuluh dan nelayan membantu masyarakat dalam memperoleh informasi baru
tentang perikanan. Pondok informasi ini juga bisa digunakan masyarakat setempat untuk musyawarah.
Gambar 6. Kelompok Mawar 02
Kelompok nelayan Mawar 02 adalah kelompok nelayan
yang berada di Kelurahan buloa dengan
jumlah anggota sebanyak 8 orang. Kelompok yang di ketuai oleh pak Nurdin ini
punya jenis komoditas unggulan yaitu ikan cakalang, Udang dan cumi-cumi dengan rata-rata produksi pertrip yaitu 40 kg
dengan pendapatan tiap anggota kelompok yaitu Rp. 416.000 dan saat ini masih
berada pada kelas kelompok pemula,
Wawancara dengan Ketua kelompok Mawar 02 (Nurdin 44 Tahun) Mengatakan bahwa:
“Harga jual
tangkapan kami kadang berubah-ubah sesuai dengan permintaan dan kesegaran
Dengan Penanganan ikan diatas kapal dengan cara
mempertahankan rantai dingin akan
menjaga kualitas ikan hingga sampai ke
pendaratan
Gambar 7. Pelatihan Nelayan di
Kantor DKP3 Makassar
Program
pemberdayaan dan pelatihan masyarakat sebagai upaya peningkatan pengetahuan
masyarakat sebagai pelaku utama dalam kegiatan penangkapan dilapangan, kegiatan
ini dilakukan agar semua stake holder termasuk nelayan bijak dalam menghadapi
lingkungan.
Gambar
8. Kunjungan ke pelelangan ikan dan Koperasi perikanan Di Kecamatan Tallo
Pasar pelelangan Paotere sebagai
tempat pendaratan ikan pertama kali setelah ikan dibawa oleh nelayan. Pasar
paoetere ini ramai di kunjungi masyarakat untuk memperoleh ikan dengan harga
murah dan kualitas segar. Penanganan ikan yang baik dengan menjaga rantai
dingin akan membantu kelompok nelayan dan pemasar untuk menjaga kualitas ikan
Koperasi nelayan sebagai wadah
pemerintah untuk mendata jumlah kapal jenis ikan tangkapan dan harga ikan yang
dipasarkan. Koperasi ini juga digunakan sebagai tempat simpan pinjam yang di
gunakan untuk meminjam modal keperluan nelayan sebelum kegiatan melaut.
Gambar
9 Foto bersama kepala dinas DKP3 Mksr dan pengerjaan Laporan Bulanan
Penulisan
laporan bulanan adalah tugas wajib yang harus kami kerjakan sebagai pertanggung jawaban kami
sebagai penyuluh perikanan. Laporan ini berisi tentang kegiatan sehari-hari
yang kami lakukan di kantor maupun lapangan
yang di awasi oleh kordinator penyuluh PNS dan di tantangani oleh kepala
dinas kemudian berkasnya kami kirimkan ke PJPPB pusat.
Pengalaman singkat
inilah yang bias saya ceritaka sebagai PPB semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Terima
Kasih
IBNU MALKAN HASBI. S.Pi M.Si
Tidak ada komentar:
Posting Komentar