IKAN
HIU GERGAJI DANAU SENTANI
Hiu
gergaji (Pristis microdon) adalah ikan yang hidup di Danau Sentani. Hiu gergaji
juga populer dengan nama pari atau hiu sentani karena memang endemik di Danau
Sentani, Papua. Orang barat menyebutnya Largetooth Jawfish yang berarti ikan
hiu bergigi besar. Ikan ini termasuk ikan air tawar dan berkembak biak dengan
cara ovovivipar.
Freshwater
Sawfish (Pristis microdon) dikenal juga dengan nama Leichhardt’s sawfish. Ikan
yang termasuk keluarga sawfish ini mempunyai keragaman nama di setiap negara
seperti Cucut Krakas (Jawa), Cucut gergaji (Malaysia), Nokogiriei (Jepang),
Zoetwaterzaagrog (Belanda) dan sebagainya. Ikan ini sebenarnya hidup di lautan
indo-pacific namun dapat juga hidup di sungai untuk melakukan siklus hidupnya.
Di lautan, mereka ditemukan pada garis geographis antara 11oN dan 39oS.
spesies ini dikenal dapat tinggal di jauh di bagian dalam sungai termasuk danau
dan kolam sementara di Australia bagian utara. Pada musim hujan
(Desember-maret) ikan akan hidup di sungai air tawar sedangkan pada musim
kering (Mei-oktober) ikan akan lebih suka tinggal di muara atau teluk yang
menyerupai habitat air laut. Selain di Australia, ikan ini juga menyebar ke
Kalimantan, Papua, Vietnam, India, Madagascar dan Afrika timur.
Semua
keluarga sawfish mempunyai bentuk tubuh yang menyerupai ikan hiu, termasuk
freshwater sawfish. Secara taksonomi, spesies ini berbeda dengan kelas ikan
sejati seperti halnya lungfish. Sawfish termasuk kelas ikan bertulang rawan
atau Chondrichthyes. Tubuh ikan ini mempunyai warna polos dengan coklat
keabu-abuan menutupi semua bagian atas tubuh sedangkan bagian perut berwarna
putih pucat. Ciri khas dari keluarga sawfish adalah adanya moncong atau hidung
panjang menyerupai pedang (Rostrum) dengan deretan gergaji kecil yang
menyamping (Rostral teeth). Freshwater sawfish mempunyai rostral teeth yang
lebih besar dibanding semua spesies sawfish kecuali Largetooth sawfish (Pristis
perotteti). Jumlah rostral teeth per sisi rosturm pada ikan ini berjumlah 14
sampai 23 buah. Freshwater sawfish mempunyai gigi mulut yang sangat kecil
dengan ujung yang tumpul. Rahang atas terdiri dari 70-72 deret gigi dengan
jumlah item gigi perderet adalah 115-127 buah. Sedangkan rahang bawah terdiri
dari 64-68 dengan jumlah item gigi perderet adalah 122-140 buah. Sirip dada
berukuran cukup lebar dan bersifat agak kaku. Sirip punggung berada lebih depan
dibanding sirip panggul. Spesies ini dapat tumbuh dengan ukuran sekitar 6 meter
(19,7 ft), bahkan beberapa sumber menyebutkan panjang maksimal adalah 7 meter
(23ft) namun masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut.
Ikan
ini berstatus hampir punah. Sejak tahun 2006, IUCN telah menetapkan status
“critical endangered” melihat jumlah populasinya yang terus menurun. Banyak
sekali faktor penyebab penurunan populasi ikan ini. Antaranya penangkapan untuk
ikan aquarium, akitifitas manusia terhadap sungai dan laut seperti pembuangan
limbah, pembangunan DAM, pertanian dan sebagainya. Belum lagi ulah manusia yang
menangkap ikan ini hanya untuk mengambil moncongnya.
Freshwater sawfish
bersifat karnivora. Makanan utamanya adalah invertebrata dan ikan-ikan kecil
yang berkelompok. Dia merupakan tipe pengumpul makanan menggunakan rostrumnya
yang digerakkan ke samping kiri-kanan secara cepat untuk memperoleh mangsa.
Ikan ini dapat mengetahui letak lokasi mangsa karena mempunyai moncong yang
ditutupi dengan ribuan elektroreceptor seperti halnya hiu dan pari. Habitat
yang berbeda dapat memicu terjadinya beda pola makan, sebagai contoh mangsa di
perairan dangkal akan sangat berbeda antara siang dan malam. Salah satu
mangsanya seperti beberapa spesies ikan kecil akan banyak dijumpai di perairan
dangkal pada malam hari.
Ikan dewasa hanya sedikit mempunyai musuh alami atau predator namun tidak untuk anakan ikan. Hiu dan buaya air asin (Crocodylus porosus) merupakan contok predator utama untuk anakan ikan.
Ikan dewasa hanya sedikit mempunyai musuh alami atau predator namun tidak untuk anakan ikan. Hiu dan buaya air asin (Crocodylus porosus) merupakan contok predator utama untuk anakan ikan.
Selain
predator, ikan ini juga beresiko diserang parasit. Contohnya Nonacotyle pristis
dan Pristonchocotyle papuensis (Hexabothriidae), yakni parasit dari Papua
Nugini yang biasa menyerang bagian insang ikan. Habitat yang berbeda biasanya
akan memunculkan jenis parasit yang berbeda baik dari golongan nematoda,
protozoa maupun trimatoda. Kebanyakan parasit akan menyerang insang, kulit dan
sistem pencernaan. Efek dari parasit ini terhadap freshwater sawfish masih
dalam tahap penelitian.
Usia
kedewasaan ikan ini tidaklah diketahui, namun berdasar fakta yang ada diduga
ikan membutuhkan waktu setidaknya 20 tahun sebelum siap bereproduksi. Ikan
betina berukuran lebih panjang dibanding ikan jantan, ikan betina dewasa
berukuran 3 m sedangkan ikan jantan sekitar 2,5 m. Freshwater sawfish bersifat
ovovivipar. Seperti halnya hiu dan pari, ikan ini juga mengalami pembuahan
secara internal. Ikan betina akan hamil selama 5 bulan sebelum melahirkan.
Selama dalam kandungan, embrio ikan akan tumbuh dengan memakan plasenta kuning
telur. Bayi ikan yang baru lahir memiliki ukuran 72-93 cm dengan ekor keluar
terlebih dulu waktu lahir. Gigi gergaji pada bayi ikan belumlah muncul secara
lengkap dan masih ditutupi dengan jaringan pelindung. Jaringan pelindung gigi
gergaji ini juga bertujuan untuk tidak menyakiti induk betina waktu melahirkan.
Untuk perawatan di aquarium belum didapat informasi yang spesifik, namun mengingat status ikan yang terancam punah maka dianjurkan untuk tidak menjadikannya ikan peliharaan. Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia selama merasa tidak terganggu. Ukuran tubuh manusia yang cukup besar tidak akan menjadikan manusia dalam daftar menu mangsa ikan ini. Justru sebaliknya, freshwater sawfish merupakan menu buruan manusia karena moncong gergajinya. Moncong gergaji ikan ini telah lama dibuat sebagai kerajinan oleh beberapa suku di negara yang berbeda. selain moncong gergajinya, sirip ikan ini banyak tersedia di pasaran “sirip ikan hiu” di Asia. Daging dan organ tubuh ikan juga banyak dicari orang. Selain itu, telur, minyak hati dan empedu ikan digunakan sebagai obat-obatan oleh masyarakat China.
Untuk perawatan di aquarium belum didapat informasi yang spesifik, namun mengingat status ikan yang terancam punah maka dianjurkan untuk tidak menjadikannya ikan peliharaan. Ikan ini tidak berbahaya bagi manusia selama merasa tidak terganggu. Ukuran tubuh manusia yang cukup besar tidak akan menjadikan manusia dalam daftar menu mangsa ikan ini. Justru sebaliknya, freshwater sawfish merupakan menu buruan manusia karena moncong gergajinya. Moncong gergaji ikan ini telah lama dibuat sebagai kerajinan oleh beberapa suku di negara yang berbeda. selain moncong gergajinya, sirip ikan ini banyak tersedia di pasaran “sirip ikan hiu” di Asia. Daging dan organ tubuh ikan juga banyak dicari orang. Selain itu, telur, minyak hati dan empedu ikan digunakan sebagai obat-obatan oleh masyarakat China.
Walaupun
penampilan hiu gergaji cukup mengerikan, namun bukan berarti ikan ini menjadi
penguasa di Danau Sentani. Fakta di lapangan menunjukkan populasi anggota
famili Pristidae yang bernama Latin Pristis Microdon ini terus menyusut. Ikan
yang menyebar di Australia, India, Papua Nugini, Afrika Selatan dan Thailand
ini tergolong penghuni air tawar dan menyukai daerah tropis. Biasanya mereka
hidup di danau-danau besar, sungai besar atau rawa-rawa tertentu. Di Indonesia
ikan hiu gergaji terdapat di Sungai Digul, Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai
Siak dan Sungai Sepih.
Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Bilateria
Branch : Deuterostomia
Infrakingdom : Chordonia
Superphylum : Deuterostomia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Infraphylum : Gnathostomata
Superclass : Gnathostomata
Class : Chondrichthyes
Subclass : Elasmobranchii
Infraclass : Euselachii
Cohort : Neoselachii
Superorder : Batoidea
Order : Pristiformes
Family : Pristidae
Genus : Pristis
Subgenus : sp
Specific name : microdon
Scientific name:Pristis
microdon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar