IKAN
ERIK DI DANAU POSO
Danau Poso terletak di Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi
Tengah, pada posisi strategis lintasan perjalanan Trans Sulawesi antara Toraja,
Poso, Gorontalo dan Manado. Kota terdekat dengan Danau Poso adalah Kota
Tentena, dari Kota Sogili atau Sidat inilah keindahan Danau Poso dapat kita
nikmati. Danau ini termasuk dalam jenis danau tektonik dan terluas nomor 3
(tiga) di Indonesia setelah Danau Toba di Sumatera Utara dan Danau Towuti di
Sulawesi Selatan. Danau Poso mempunyai luas 368,9 km2 (39.890 ha), panjang
garis pantai mencapai 127 km dengan kedalaman maksimum mencapai 384,6 m,
kedalaman rata rata 194,7 m dengan kecerahan mencapai 10 m (Lukman dan
Ridwansyah, 2009).
Danau
Poso adalah objek primadona wisata alam Kabupaten Poso dan Provinsi Sulawesi
Tengah. Di Danau Poso terdapat jenis ikan endemik, antara lain jenis ikan
Anasa, Rono dan Bungu, jenis ikan lain yang bernilai ekonomis adalah ikan
Sogili (sidat), di Danau Poso terdapat juga beberapa ikan introduksi seperti
ikan mas, nila dan nilem. Hal ini menjadi salah satu ancaman keberadaan ikan endemik
dan ikan asli Danau Poso yang mempunyai nilai keanekaragaman hayati yang
tinggi.
Berdasarkan
Hasil Penelitian Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum, Saat ini di perairan
Danau Poso terdapat spesies ikan alien atau spesies asing yang keberadaannya tiba
tiba dan tidak diketahui, kemungkinan ikan tersebut terlepas atau sengaja
dilepas diperairan dengan tujuan yang tidak jelas. Populasi ikan alien ini
sudah mulai banyak. Setelah dilakukan identifikasi oleh peneliti Balai
Penelitian Perikanan Perairan Umum spesies alien tersebut adalah Melanochromis
auratus (Boulenger, 1897). Berdasarkan studi pustaka, ikan air tawar yang
merupakan jenis Cichlid fish berasal dari Afrika tepatnya dari Danau Nyasa atau
Danau Malawi yang merupakan salah satu danau terdalam di dunia. Auratus Cichlid
atau Golden Mbuna atau Malawi Golden Cichlid sebutan bagi ikan tersebut yang di
Indonesia dikenal juga dengan Ikan Niassa. Habitat aslinya di bagian southern
Danau Malawi dengan perairan yang berbatu, pH antara 7,0-8,5 serta temperatur
air antara 22-26 oC.
Di
Danau Poso ikan ini tidak diketahui namanya namun beberapa orang menyebutnya
ikan “Erik”. Menurut Frederick Ta’uno dan Pak Martin di Tentena, keberadaan
ikan Erik di perairan Danau Poso tidak diketahui kapan tepatnya muncul, namun
menurut mereka ikan tersebut sudah terlihat sejak pertengahan tahun 2011 yang
lalu dan saat ini populasinya sudah mulai banyak terutama disekitar jembatan
Pamona Tentena dan di sekitar pemukiman penduduk disekitar muara Danau Poso
atau hulu Sungai Poso. Ikan Erik ini sering dijadikan objek untuk pemancingan
oleh masyarakat terutama anak anak, karena ikan tersebut mudah sekali dipancing
atau ditangkap dengan umpan udang atau pelet. Ikan ini umumnya di pancing atau
di tangkap untuk djadikan ikan hias.
Hasil
Penelitiaan Team Riset Danau Poso 2012 dari Balai Penelitian Perikanan Perairan
Umum Balitbang KKP. Ikan Erick memiliki perbedaan antara jantan dan betini
dewasa dimana ikan betina berwarna kuning cerah sementara ikan jantan mempunyai
warnah lebih gelap atau hitam. Berdasarkan referensi, Ikan Erik (Melanochromis
auratus) mempunyai panjang maksimal sekitar 11 cm (namun di Danau Poso hasil
pengukuran panjang maksimumnya ada yg lebih dari 11 cm). Ikan betina berukuran
lebih kecil daripada ikan jantan. Ikan erick ini bersivat omnivora atau pemakan
segala dengan makan utama udang kecil yang memang banyak hidup di danau, hal
ini juga di tunjukkan dengan panjang usus mencapai lebih dari 2 kali panjang
tubuhnya. Ikan Erik dapat memijah sepanjang tahun dengan jumlah fekunditas
kurang dari 50 butir diameter telur antara 0,2-0,4 mm, ukuran ikan betina
pertama memijah sekitar 8 cm. Ikan erick dalam beberapa minggu akan memelihara
telur dan anaknya didalam mulutnya atau disebut mouth brooders.
Dengan
kebiasaan makan yang rakus dan sifat reproduksi yang dapat memijah sepanjang
tahun dan ukuran ikan pertama memijah relatif kecil atau cepat memijah membuat
populasi ikan ini dialam sangat cepat. Didukung lagi dengan kondisi Danau Poso
yang mempunyai pH 6,5-8 dan suhu perairan sekitar 25 oC atau sangat mirip
dengan kondisi habitat asli ikan tersebut di Danau Nyasa atau Danau Malawi
Afrika. Saat ini populasi ikan alien Erik ini masih berada di sekitar outlet
Danau Poso atau hulu Sungai Poso dan sekitar pemukiman penduduk, populasinya
akan semakin berkembang dan pada saatnya nanti populasi ikan alien ini akan
menekan populasi ikan asli perairan Danau Poso seperti ikan Anasa, Rono dan
Bungu atau tempel batu. Untuk pengendalian dan pencegahan ikan alien tersebut
tidak merusak populasi ikan asli perlu dilakukan penelitian lebih dalam
mengenai biologinya dan hal lain yang dapat dijadikan pedoman untuk
pengendalian ikan tersebut di perairan Danau Poso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar