Jumat, 03 Maret 2017

Teknik pengambilan sampel tidak acak

TUGAS METODE STATISTIK KELOMPOK 6

Sampel Tidak Acak 

Hendra Adinata P330214011
Ibnu Malkan Hasbi P3300214005
Indah Ashary Damayani P330214025


Description: Description: D:\logo\images_files\07_files\images_002.jpeg
                                                                             


JURUSAN ILMU PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

Metode statistik
A.    Populasi

     Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti. Populasi ini sering juga disebut Universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati.  Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel sendiri secara harfiah berarti contoh). Sampel juga dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang terlibat secara langsung dalam pengambilan data penelitian.
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007: 61)
Berdasarkan ukurannya, Jenis Populasi ada dua macam, yaitu populasi terbatas dan populasi tidak terbatas (tak terhingga).
1)    Populasi Terbatas (Definite)
Populasi terbatas mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya.Contohnya adalah Jumlah penduduk kota Bandung 2.500.000 jiwa.
2)    Populasi Tak Terbatas
Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tak dapat ditentukan batas-batasnya sehingga relatif tidak dapat dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah. Misalnya :
a.   Penelitian tentang beberapa liter kenaikan air laut saat pasang karena bulan purnama
b.   Penelitian terhadap populasi tanaman anggrek didunia
Berdasarkan sifatnya populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan populasi heterogen.
a.    Populasi homogen
Merupakan sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
Karakteristik seperti ini banyak ditemukan di bidang eksakta, misalnya air, larutan, dan lain sebagainya. Apabila kita ingin mengetahui manis tidaknya secangkir kopi, cukup dengan mencoba setetes cairan kopi tersebut. Setetes cairan kopi sudah bisa mewakili kadar gula dari secangkir kopi tersebut.
b.    Populasi heterogen
Merupakan sumber data yang umumnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi), sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.  Karakteristik seperti ini banyak ditemukan dalam penelitian sosial dan perilaku, yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia yang bersifat unik dan kompleks. Misalnya, apabila kita ingin mengetahui rata-rata IQ mahasiswa UNESA angkatan 2010 (berarti rata-rata dari semua Program). Jelas, rata-rata IQ mahasiswa antar Fakultas kemungkinan besar bervariasi, IQ mahasiswa program ilmu hukum relatif lebih tinggi dibanding dengan rata-rata IQ mahasiswa program lainnya, sehingga kita bisa mengatakan bahwa populasi tersebut keadaannya heterogen. 

B.   SAMPEL PENELITIAN
Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila peneliti bermaksud untuk menggeneralisasikan atau mengangkat kesimpulan hasil penelitian sampel sehingga menjadi sebagai suatu yang berlaku bagi populasi
Beberapa keuntungan jika peneliti menggunakan sampel dalam penelitannya, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Karena subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi, maka kerepotannya tentu kurang
2.    Apabila populasinya terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang terlewati
3.    Dengan penelitian sempel, maka akan lebih efisien (dalam arti uang, waktu, dan tenaga)
4.    Ada kalanya dengan penelitian populasi berarti desktruktif (merusak). Misalnya meneliti keampuan senjata seperti granat yang dihasilkan oleh pabrik, maka sambil meneliti peneliti akan menghabiskan granat tersebut
5.    Ada bahaya bisa dari orang yang mengumpulkan data. Karena subjeknya banyak, petugas pengumpul data menjadi lelah, sehingga pencatatanya bisa menjadi tidak teliti
Ada kalanya tidak dimungkinkan melakukan penelitian populasi. Misalnya peneliti ingin mengetahui pendapat pemuda usia 15 tahun tentang PMDK.
C.   Teknik sampling
     Pengambilan (Simple Random Sampling) sampel acak sederhana adl suatu cara pengambilan sampel dimana tiap unsur yg membentuk populasi diberi kesempatan yg sama utk terpilih menjadi sampel. Cara ini sangat mudah apabila telah terdapat daptar lengkap unsur-unsur populasi.
Pengambilan sampel acak yg dilakukan sesuai prosedur sama sekali bukan jaminan bahwa suatu sampel akan menjadi representasi sempurna dari populasi krn bisa saja terjadi pengambilan sampel secara random dalam kenyataan menghasilkan suatu sampel yg unik akan tetapi perlu pengambilan sampel secara acak harus dipahami dalam konteks proses kemungkinan apabila sampel acak diambil dari suatu populasi secara berulang-ulang maka secara umum seluruh sampel tersebut akan mampu memberikan estimasi yg lbh akurat terhadap populasi demikian juga variabilitas atau kekeliruan dapat diestimasi dan uji signifikansi statistik juga menunjukan probabilitas hasil dgn mempertimbangkan kekeliruan pengambilan sampel (Sampling Error)
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling / probability sampling, dan sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling. Random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel.
Jika peneliti ingin hasil penelitiannya bisa dijadikan ukuran untuk mengestimasikan populasi, atau istilahnya adalah melakukan generalisasi maka seharusnya sampel representatif dan diambil secara acak. Namun jika peneliti tidak mempunyai kemauan melakukan generalisasi hasil penelitian maka sampel bisa diambil secara tidak acak. Sampel tidak acak biasanya juga diambil jika peneliti tidak mempunyai data pasti tentang ukuran populasi dan informasi lengkap tentang setiap elemen populasi
Faktor- faktor yang berpengaruh dengan teknik sampling yaitu masalah yang dihadapi serta tujuan yang ingin dicapai, besarnya populasi serta jumlah sampel yang disediakan, biaya yang tersedia, kemudahan sampel tersebut guna penelitian
                                                                                                               






                                                                                                                                                                           Gambar 1. Skema teknik sampling

Teknik sampling random
                Merupakan pengambilan sampel secara acak (random) dengan memberikan peluang yang sama seluruh populasi untuk dipilih sebagai sampel penelitian. Untuk mendapatkan sampel secara random biasanya dilakukan dengan undian atau menggunakan tabel bilangan random.
          Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Teknik ini meliputi simpel random sampling, sistematis sampling, proportioate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan cluster sampling.
Teknik sampling Non-random
            Jenis sampel ini tidak dipilih secara acak. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti.
            Non Random artinya setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel. Teknik-teknik yang termasuk ke dalam Non Probability ini antara lain : Sampling Sistematis, Sampling Kuota, Sampling Insidential, Sampling Purposive, Sampling Jenuh, dan Snowball Sampling.
Adapun teknik persampelan yang selalu digunakan adalah sebagai berikut
a)  Teknik Penarikan Sampel Aksidental
Teknik penarikan sampel aksidental ini didasarkan pada kemudahan (Convenience). Sampel dapat terpilih karena berada pada waktu, situasi, dan tempat yang tepat.
b)  Teknik penarikan sampel Purposive
Teknik penarikan sampel purposive ini disebut juga judgmental sampling yang digunakan dengan menentukan criteria khusus terhadap sampel, terutama orang-orang yang dianggap ahli.
c)  Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling)
Teknik penarikan sampel kuota (quota sampling) merupakan teknik penarikan sampel yang sejenis dengan menggunakan teknik penarikan sampel stratifikasi. Perbedaanya adalah ketika menarik anggota sampel dari masing-massing lapisan, peneliti tidak menggunakan secara acak tetapi menggunakan cara kemudahan (accidental)
d)  Teknik Bola Salju (Snowball  Sampling
Teknik sampel bola salju (Snowball  Sampling) digunakan jika peneliti tidak memiliki informasi tentang anggota populasi. Peneliti hanya memiliki satu nama populasi. Dari nama ini peneliti akan memperoleh nama-nama lainnya. Teknik ini biasanya digunakan jika peneliti meneliti kasus yang sensitive atau rahasia. Misalnya tentang jaringan peredaran narkoba.
Pada kesempatan ini kami diberikan tugas untuk membahas tentang sampel tidak acak kemudahan.
       Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling – tidak disengaja – atau juga captive sample  (man-on-the-street) Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random). Beberapa kasus penelitian yang menggunakan jenis sampel ini,  hasilnya ternyata kurang obyektif. Sampel aksidental . Untuk mendapatkan informasi dengan cepat, mudah dan murah, sering digunakan sampling kemudahan. Prosedurnya adalah dengan langsung menghubungi unit-unit sampling yang mudah dijumpai, seperti mahasiswa di suatu kelas, jemaah tempat-tempat ibadah, rekan-rekan, para tetangga, dll. Sering kali teknik sampling ini dilakukan untuk menguji kuesioner atau digunakan dalam penelitian eksplorasi.
       Disamping kemudahan dan kelebihan dari teknik sampling ini juga memiliki keterbatasan. Hal ini mengingat pemilihan unit sampling dengan metode ini dapat dilakukan dengan mengambil siapa saja yang dapat ditemui oleh peneliti sehingga bila dalam prosesnya tidak dilakukan lebih detail, hasil yang diperoleh dapat menimbulkan bias dalam pengambilan keputusannya. Disamping itu, teknik ini tidak tepat digunakan bila populasinya dapat didefinisikan, karena kondisi ini dimungkinkan untuk menyediakan kerangka sampel, sehingga dalam tindak lanjutnya lebih disarankan untuk menggunakan sampling probabilitas. Teknik ini juga tidak cocok digunakan untuk penelitian yang bersifat deskriptif dan kasual. Sebagai tambahan, metode ini juga menuntut kehati-hatian dalam penerjemahan hasil penelitian.

            Misalnya skripsi Kinerja pegawai di Dinas kelautan dan Perikanan provinsi Sulawesi Selatan dengan sampel tidak acak kemudahan. Metode penilaian kategori. Metode yang paling sederhana dalam  penilaian kinerja adalah metode penilaian kategori, yang meminta  seorang pemimpin memberi nilai untuk tingkat-tingkat kinerja pegawai dalam formulir khusus yang dibagi dalam kategori-kategori kinerja. Penilaian kinerja dengan metode ini mempergunakan skala penilaian  secara grafik dan selanjutnya diikuti checklist, tujuan checklist adalah agar penilaian menjadi lebih akurat dan terukur. Sedangkan penilaian grafik memberi kemudahan dalam melihat yang mana dari grafik tersebut  memiliki tingkat pergerakan tertinggi, sedang, dan terendah.


                                 Gambar 1. Contoh table tanggapan responden kemudahan
            Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa ada 28 responden atau  53,9 % yang menjawab selalu, ada 17 responden atau 32,7 % yang menjawab  sering sedangkan yang menjawab kadang-kadang ada 7 orang responden atau 13,4 % dan yang menjawab tidak pernah tidak ada. Jadi dapat disimpulkan  bahwa penggunaan fasilitas kantor sangat memberi kemudahan bagi para  pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan mereka sehingga dapat  memaksimalkan hasil kerja mereka. Karena seorang pegawai tidak dapat  melakukan pekerjaan yang dibebankan kepadanya tanpa disertai alat kerja,  sehingga fasilitas tersebut perlu diatur secara baik karena betapapun fasilitas ini  disediakan dengan jumlah dan kualitasnya dapat memberikan pengaruh kepuasaan.

                                           Gambar 2. Contoh tabel kemudahan


   
                                                       Gambar 3. Contoh Diagram Kemudahan

            Kinerja perusahaan juga sangat dipengaruhi oleh penggunan teknologi. Semua perusahaan cenderung untuk berlomba-lomba menggunakan teknologi yang paling mutakhir bukan saja untuk mempercepat proses produksi dan meningkatkan kualitasnya, akan tetapi juga dalam rangka memenangkan  persaingan. Namun harus disadari bahwa teknologi maju tersebut dapatdimanfaatkan hanya bila didukung oleh sumber daya manusia berkualitas yang mampu mengoperasionalkannya secara optimal.Penggunaan peralatan dan  teknologi maju sekarang ini bukan saja dimaksudkan untuk meningkatkan  kinerja, akan tetapi dipandang untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan  dalam bekerja.
            Uji t kedua akan digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan variable persepsi kemudahan penggunaan sistem informasi (perceived ease of use).
 Hipotesis
o H = koefisien regresi tidak signifikan.
o H0 = koefisien regresi signifikan.
 Keputusan 1
o Jika t hitung < t table maka H diterima.
o Jika t hitung > t table maka H0 ditolak.
o t hitung = 1,157
o Untuk menghitung t tabel kita menggunakan ketentuan sebagai berikut:
  = 0,05.
 DF = (jumlah data – 2) atau 35-2 = 33
 t table = 1,692
      Karena t hitung (1,157) < t tabel (1,692), maka H diterima, Artinya koefisien regresi tidak signifikan. Karena t hitung jatuh di daerah penerimaan, maka H0 diterima. Artinya koefisien regresi tidak signifikan. Kesimpulan, persepsi kemudahan penggunaan system informasi (perceived ease of use) tidak mempengaruhi kondisi nyata penggunaan system informasi (actual system usage).












Kesimpulan

            Teknik pengambilan sampel tidak acak kemudahan sebagian dari populasi berdasarkan seadanya data atau kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan apapun mengenai derajat represesntatipannya. Dalam pembuatan kesimpulan masih sangat kasar dan bersifat sementara dengan ketentuan atau persyaratan sampel dari populasi tertentu yang paling mudah dijangkau atau didapatkan.
            Teknik penentuan jumlah sampel maupun penentuan sampel sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan dari penelitian. Dengan kata lain, sampel yang diambil secara sembarangan tanpa memperhatikan aturan-aturan dan tujuan dari penelitian itu sendiri tidak akan berhasil memberikan gambaran menyeluruh dari populasi.

Sumber
www.gunadarma.ac.id/.../Sistem%20Informasi%20Bisnis/Artikel_92207... oleh A Nugroho Saputro - ‎2012 diakses September 2014

repository.unhas.ac.id/handle/123456789/2166 oleh DWIA RANTE MANGNGA - ‎2012  diakses September 2014

expresisastra.blogspot.com › ... › Teknik Pengumpulan Data diakses September 2014
ejournal.unesa.ac.id/article/8459/82/article.docx diakses September 2014
http://tatangmanguny.wordpress.com/ diakses September 2014

 











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

window.setTimeout(function() { document.body.className = document.body.className.replace('loading', ''); }, 10);