TUGAS METODE STATISTIK KELOMPOK 6
Sampel Tidak Acak
Hendra Adinata P330214011
Ibnu Malkan Hasbi P3300214005
Indah Ashary Damayani P330214025

JURUSAN ILMU PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
Metode statistik
A.
Populasi
Populasi
adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti. Populasi ini sering juga
disebut Universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda mati,
dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati. Sampel
adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel sendiri
secara harfiah berarti contoh). Sampel juga dapat diartikan sebagai bagian dari
populasi yang terlibat secara langsung dalam pengambilan data penelitian.
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2007: 61)
Berdasarkan ukurannya, Jenis Populasi ada dua macam,
yaitu populasi terbatas dan populasi tidak terbatas (tak terhingga).
1)
Populasi
Terbatas (Definite)
Populasi
terbatas mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga
dapat dihitung jumlahnya.Contohnya adalah Jumlah penduduk kota Bandung
2.500.000 jiwa.
2)
Populasi
Tak Terbatas
Populasi
tak terbatas yaitu sumber datanya tak dapat ditentukan batas-batasnya sehingga
relatif tidak dapat dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah. Misalnya :
a.
Penelitian
tentang beberapa liter kenaikan air laut saat pasang karena bulan purnama
b.
Penelitian
terhadap populasi tanaman anggrek didunia
Berdasarkan sifatnya populasi dapat digolongkan menjadi
populasi homogen dan populasi heterogen.
a.
Populasi
homogen
Merupakan
sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan
jumlahnya secara kuantitatif.
Karakteristik seperti ini banyak ditemukan di bidang eksakta, misalnya air, larutan, dan lain sebagainya. Apabila kita ingin mengetahui manis tidaknya secangkir kopi, cukup dengan mencoba setetes cairan kopi tersebut. Setetes cairan kopi sudah bisa mewakili kadar gula dari secangkir kopi tersebut.
Karakteristik seperti ini banyak ditemukan di bidang eksakta, misalnya air, larutan, dan lain sebagainya. Apabila kita ingin mengetahui manis tidaknya secangkir kopi, cukup dengan mencoba setetes cairan kopi tersebut. Setetes cairan kopi sudah bisa mewakili kadar gula dari secangkir kopi tersebut.
b.
Populasi
heterogen
Merupakan sumber data yang umumnya memiliki sifat atau keadaan yang
berbeda (bervariasi), sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara
kualitatif maupun secara kuantitatif.
Karakteristik seperti ini banyak ditemukan dalam penelitian sosial dan
perilaku, yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia yang
bersifat unik dan kompleks. Misalnya, apabila kita ingin mengetahui rata-rata
IQ mahasiswa UNESA angkatan 2010 (berarti rata-rata dari semua Program). Jelas,
rata-rata IQ mahasiswa antar Fakultas kemungkinan besar bervariasi, IQ
mahasiswa program ilmu hukum relatif lebih tinggi dibanding dengan rata-rata IQ
mahasiswa program lainnya, sehingga kita bisa mengatakan bahwa populasi
tersebut keadaannya heterogen.
B. SAMPEL
PENELITIAN
Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti.
Dinamakan penelitian sampel apabila peneliti bermaksud untuk menggeneralisasikan
atau mengangkat kesimpulan hasil penelitian sampel sehingga menjadi sebagai
suatu yang berlaku bagi populasi
Beberapa keuntungan jika peneliti menggunakan sampel
dalam penelitannya, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Karena subjek pada sampel lebih
sedikit dibandingkan dengan populasi, maka kerepotannya tentu kurang
2. Apabila populasinya terlalu besar,
maka dikhawatirkan ada yang terlewati
3. Dengan penelitian sempel, maka akan
lebih efisien (dalam arti uang, waktu, dan tenaga)
4. Ada kalanya dengan penelitian populasi
berarti desktruktif (merusak). Misalnya meneliti keampuan senjata seperti
granat yang dihasilkan oleh pabrik, maka sambil meneliti peneliti akan
menghabiskan granat tersebut
5. Ada bahaya bisa dari orang yang
mengumpulkan data. Karena subjeknya banyak, petugas pengumpul data menjadi
lelah, sehingga pencatatanya bisa menjadi tidak teliti
Ada kalanya tidak dimungkinkan
melakukan penelitian populasi. Misalnya peneliti ingin mengetahui pendapat
pemuda usia 15 tahun tentang PMDK.
C.
Teknik sampling
Pengambilan (Simple Random Sampling)
sampel acak sederhana adl suatu cara pengambilan sampel dimana tiap unsur yg
membentuk populasi diberi kesempatan yg sama utk terpilih menjadi sampel. Cara
ini sangat mudah apabila telah terdapat daptar lengkap unsur-unsur populasi.
Pengambilan sampel acak yg dilakukan
sesuai prosedur sama sekali bukan jaminan bahwa suatu sampel akan menjadi
representasi sempurna dari populasi krn bisa saja terjadi pengambilan sampel
secara random dalam kenyataan menghasilkan suatu sampel yg unik akan tetapi
perlu pengambilan sampel secara acak harus dipahami dalam konteks proses
kemungkinan apabila sampel acak diambil dari suatu populasi secara
berulang-ulang maka secara umum seluruh sampel
tersebut akan mampu memberikan estimasi yg lbh akurat terhadap populasi
demikian juga variabilitas atau kekeliruan dapat diestimasi dan uji
signifikansi statistik juga menunjukan probabilitas hasil dgn mempertimbangkan
kekeliruan pengambilan sampel (Sampling Error)
Secara umum, ada dua jenis teknik
pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling / probability
sampling, dan sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability
sampling. Random sampling adalah cara pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi.
Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah
25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih
menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau nonprobability
sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama
untuk dijadikan sampel.
Jika peneliti ingin hasil penelitiannya
bisa dijadikan ukuran untuk mengestimasikan populasi, atau istilahnya adalah
melakukan generalisasi maka seharusnya sampel representatif dan diambil secara
acak. Namun jika peneliti tidak mempunyai kemauan melakukan generalisasi hasil
penelitian maka sampel bisa diambil secara tidak acak. Sampel tidak acak
biasanya juga diambil jika peneliti tidak mempunyai data pasti tentang ukuran
populasi dan informasi lengkap tentang setiap elemen populasi
Faktor- faktor yang
berpengaruh dengan teknik sampling yaitu masalah yang dihadapi serta tujuan
yang ingin dicapai, besarnya populasi serta jumlah sampel yang disediakan,
biaya yang tersedia, kemudahan sampel tersebut guna penelitian

Gambar 1. Skema teknik sampling
Teknik sampling random
Merupakan
pengambilan sampel secara acak (random)
dengan memberikan peluang yang sama seluruh populasi untuk dipilih sebagai
sampel penelitian. Untuk mendapatkan sampel secara random biasanya dilakukan
dengan undian atau menggunakan tabel bilangan random.
Probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Teknik ini meliputi simpel
random sampling, sistematis sampling, proportioate stratified random sampling,
disproportionate stratified random sampling, dan cluster sampling.
Teknik sampling Non-random
Jenis
sampel ini tidak dipilih secara acak. Tidak semua unsur atau elemen populasi
mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi
yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena
faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti.
Non
Random artinya setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang
yang sama sebagai sampel. Teknik-teknik yang termasuk ke dalam Non Probability
ini antara lain : Sampling Sistematis, Sampling Kuota, Sampling Insidential,
Sampling Purposive, Sampling Jenuh, dan Snowball Sampling.
Adapun teknik persampelan yang selalu
digunakan adalah sebagai berikut
a) Teknik
Penarikan Sampel Aksidental
Teknik
penarikan sampel aksidental ini didasarkan pada kemudahan (Convenience). Sampel dapat terpilih karena berada pada waktu,
situasi, dan tempat yang tepat.
b) Teknik penarikan sampel
Purposive
Teknik penarikan sampel
purposive ini disebut juga judgmental
sampling yang
digunakan dengan menentukan criteria khusus terhadap sampel, terutama
orang-orang yang dianggap ahli.
c) Teknik
Sampling Kuota (Quota Sampling)
Teknik
penarikan sampel kuota (quota sampling)
merupakan teknik penarikan sampel yang sejenis dengan menggunakan teknik
penarikan sampel stratifikasi. Perbedaanya adalah ketika menarik anggota sampel
dari masing-massing lapisan, peneliti tidak menggunakan secara acak tetapi
menggunakan cara kemudahan (accidental)
d) Teknik Bola
Salju (Snowball Sampling)
Teknik sampel bola salju (Snowball Sampling) digunakan
jika peneliti tidak memiliki informasi tentang anggota populasi. Peneliti hanya
memiliki satu nama populasi. Dari nama ini peneliti akan memperoleh nama-nama
lainnya. Teknik ini biasanya digunakan jika peneliti meneliti kasus yang
sensitive atau rahasia. Misalnya tentang jaringan peredaran narkoba.
Pada kesempatan ini kami diberikan
tugas untuk membahas tentang sampel tidak acak kemudahan.
Dalam
memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan
kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi
ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Dalam
memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan
kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi
ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh karena itu ada
beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling – tidak
disengaja – atau juga captive sample (man-on-the-street) Jenis sampel ini sangat
baik jika dimanfaatkan untuk penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti oleh
penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random). Beberapa kasus penelitian yang menggunakan jenis sampel
ini, hasilnya ternyata kurang obyektif.
Sampel aksidental . Untuk
mendapatkan informasi dengan cepat, mudah dan murah, sering digunakan sampling
kemudahan. Prosedurnya adalah dengan langsung menghubungi unit-unit sampling
yang mudah dijumpai, seperti mahasiswa di suatu kelas, jemaah tempat-tempat
ibadah, rekan-rekan, para tetangga, dll. Sering kali teknik sampling ini
dilakukan untuk menguji kuesioner atau digunakan dalam penelitian eksplorasi.
Disamping
kemudahan dan kelebihan dari teknik sampling ini juga memiliki keterbatasan.
Hal ini mengingat pemilihan unit sampling dengan metode ini dapat dilakukan
dengan mengambil siapa saja yang dapat ditemui oleh peneliti sehingga bila
dalam prosesnya tidak dilakukan lebih detail, hasil yang diperoleh dapat
menimbulkan bias dalam pengambilan keputusannya. Disamping itu, teknik ini
tidak tepat digunakan bila populasinya dapat didefinisikan, karena kondisi ini
dimungkinkan untuk menyediakan kerangka sampel, sehingga dalam tindak lanjutnya
lebih disarankan untuk menggunakan sampling probabilitas. Teknik ini juga tidak
cocok digunakan untuk penelitian yang bersifat deskriptif dan kasual. Sebagai
tambahan, metode ini juga menuntut kehati-hatian dalam penerjemahan hasil
penelitian.
Misalnya
skripsi Kinerja pegawai di Dinas kelautan dan Perikanan provinsi Sulawesi
Selatan dengan sampel tidak acak kemudahan. Metode
penilaian kategori. Metode yang paling sederhana dalam penilaian kinerja
adalah metode penilaian kategori, yang meminta seorang pemimpin
memberi nilai untuk tingkat-tingkat kinerja pegawai dalam formulir khusus yang
dibagi dalam kategori-kategori kinerja. Penilaian kinerja dengan metode ini
mempergunakan skala penilaian secara grafik dan selanjutnya diikuti checklist, tujuan
checklist adalah agar penilaian menjadi lebih akurat dan terukur. Sedangkan
penilaian grafik memberi kemudahan dalam melihat yang mana dari grafik
tersebut memiliki tingkat pergerakan
tertinggi, sedang, dan terendah.
Gambar 1.
Contoh table tanggapan responden kemudahan

Berdasarkan tabel
diatas, menunjukkan bahwa ada 28 responden atau 53,9 % yang
menjawab selalu, ada 17 responden atau 32,7 % yang menjawab sering sedangkan
yang menjawab kadang-kadang ada 7 orang responden atau 13,4 % dan yang menjawab
tidak pernah tidak ada. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan
fasilitas kantor sangat memberi kemudahan bagi para pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan mereka sehingga dapat memaksimalkan
hasil kerja mereka. Karena seorang pegawai tidak dapat melakukan
pekerjaan yang dibebankan kepadanya tanpa disertai alat kerja, sehingga
fasilitas tersebut perlu diatur secara baik karena betapapun fasilitas ini disediakan
dengan jumlah dan kualitasnya dapat memberikan pengaruh kepuasaan.
Gambar
2. Contoh tabel kemudahan


Gambar 3. Contoh Diagram Kemudahan
Kinerja
perusahaan juga sangat dipengaruhi oleh penggunan teknologi.
Semua perusahaan cenderung untuk berlomba-lomba menggunakan
teknologi yang paling mutakhir bukan
saja untuk mempercepat proses produksi dan meningkatkan kualitasnya, akan tetapi juga dalam rangka
memenangkan persaingan. Namun harus disadari bahwa teknologi maju tersebut
dapatdimanfaatkan hanya bila didukung oleh sumber daya manusia berkualitas yang
mampu mengoperasionalkannya secara optimal.Penggunaan peralatan dan teknologi maju
sekarang ini bukan saja dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja, akan
tetapi dipandang untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bekerja.
Uji t kedua akan digunakan untuk menguji
signifikansi konstanta dan variable persepsi kemudahan penggunaan sistem
informasi (perceived ease of use).
Hipotesis
o H
= koefisien regresi tidak signifikan.
o H0
= koefisien regresi signifikan.
Keputusan 1
o Jika t hitung < t table maka H diterima.
o Jika t hitung > t table maka H0 ditolak.
o t hitung = 1,157
o Untuk menghitung t tabel kita menggunakan
ketentuan sebagai berikut:
= 0,05.
DF = (jumlah data – 2) atau 35-2 = 33
t table = 1,692
Karena t hitung (1,157) < t tabel
(1,692), maka H diterima, Artinya koefisien regresi
tidak signifikan. Karena t hitung jatuh di
daerah penerimaan, maka H0 diterima. Artinya
koefisien regresi tidak signifikan.
Kesimpulan, persepsi kemudahan penggunaan system informasi (perceived ease of use) tidak mempengaruhi kondisi
nyata penggunaan system informasi (actual
system usage).
Kesimpulan
Teknik pengambilan sampel tidak
acak kemudahan sebagian dari populasi berdasarkan seadanya data atau
kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan apapun mengenai derajat represesntatipannya.
Dalam pembuatan kesimpulan masih sangat kasar dan bersifat sementara dengan ketentuan atau persyaratan
sampel dari populasi tertentu yang paling mudah dijangkau atau didapatkan.
Teknik
penentuan jumlah sampel maupun penentuan sampel sangat menentukan keberhasilan
pencapaian tujuan dari penelitian. Dengan kata lain, sampel yang diambil secara
sembarangan tanpa memperhatikan aturan-aturan dan tujuan dari penelitian itu
sendiri tidak akan berhasil memberikan gambaran menyeluruh dari populasi.
Sumber
www.gunadarma.ac.id/.../Sistem%20Informasi%20Bisnis/Artikel_92207...
oleh A Nugroho Saputro - 2012 diakses September 2014
repository.unhas.ac.id/handle/123456789/2166
oleh DWIA RANTE MANGNGA - 2012 diakses
September 2014
ejournal.unesa.ac.id/article/8459/82/article.docx
diakses September 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar