LAPORAN KELOMPOK
MAHASISWA
KKN REGULER
UNIVERSITAS
HASANUDDIN GEL.85TAHUN 2013
![]() |
NAMA
|
:
|
IBNU MALKAN HASBI (FIKP)
|
|
:
|
ANDI ZULFIKAR (FISIP)
|
|
:
|
ARIANTI HULWAH (F. HUKUM)
|
|
:
|
ANDINI ANWAR (F.EKONOMI)
PRATIWI ISMAIL (F.TEKNIK)
RAHMI (F.KIMIA)
|
PENEMPATAN
|
:
|
DESA BONNE-BONNE
|
|
|
KEC. MAPILLI
|
|
|
KAB. POLMAN
|
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PUSAT PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)
2013
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Salah satu Tridarma Perguruan Tinggi yang diemban selama ini adalah
Pengabdian pada Masyarakat. Untuk mewujudkan hal itu, maka Unhas selaku
perguruan tinggi bersama beberapa perguruan tinggi lainnya menjadi pelopor dalam
suatu bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat yang bernama Kuliah Kerja
Nyata (KKN).
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa
sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya, disamping di ruang kuliah dan perpustakaan, juga dapat bekerja
menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang telah diperolehnya secara langsung
dalam membantu memecahkan dan melaksanakan pembangunan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat
yang timbul akibat adanya dasar konsep-konsep akademis yang terkait dengan
realitas kehidupan masyarakat, mengaplikasikan teori melalui
pengalaman-pengalaman di lapangan dan mahasiswa dituntut pula untuk menjadi
manusia yang siap dan percaya diri dalam kehidupan bermasyarakat.Pada hakikatnya manusia, adalah makhluk sosial yang senantiasa
berinteraksi dengan sesamanya.
|
Universitas Hasanuddin sebagai institusi
keilmuan telah menetapkan mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di
tengah-tengah masyarakat, dengan harapan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah
diperoleh di bangku kuliah sebagai wujud kepedulian dan partisipasi Universitas
Hasanuddin dalam peningkatan pembangunan masyarakat. Dan untuk saat ini, KKN
Reguler Gel.85 Tahun 2013 Unhas, salah satunya berlokasi
di DesaBonne-Bonne Kecamatan Mapilli Kabupaten Polman.
I.2
Tujuan KKN
KKN adalah program intrakurikuler dengan
tujuan utama untuk memberikan pendidikan kepada mahasiswa. Namun demikian, karena pelaksanaannya
mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka
realisasinya harus sekaligus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Karenanya, KKN memiliki arah yang ganda, yaitu; memberikan pendidikan
tidak hanya dalam ruang kuliah,tetapi juga pendidikan pelengkap kepada
mahasiswa untuk pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial
kemayarakatan di luar ruang kuliah, dan membantu masyarakat serta Pemerintah
dalam melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan di
lokasi KKN.
Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa Perguruan
Tinggi bukan merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan
tetapi, terjadi keterkaitan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun
emosional antara Perguruan Tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni dengan masyarakat sebagai pihak yang menerapkan hasil
pengembangan tersebut.
Secara ringkas, ada 4 tujuan yang harus dicapai melalui
pelaksanaan KKN, yaitu :
1.
Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat
dan pengalaman kerja nyata pembangunan.
2.
Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan
bertambah luasnya wawasan mahasiswa.
3.
Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi
kekuatan sendiri.
4.
Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat.
I.3. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat
diperoleh mahasiswa dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah :
a.
Mahasiswa dapat
mempraktekkan ilmu yang telah mereka peroleh kepada masyarakat.
b.
Mahasiswa dapat belajar bagaimana cara berorganisasi di
masyarakat sehubungan dengan menyelesaikan permasalahan kesehatan yang ada di
masyarakat.
c.
Mahasiswa dapat melihat langsung dengan jelas
permasalahan yang biasa timbul di masyarakat.
d.
Melalui kemampuan adaptasi dan interaksi dengan
masyarakat dan instansi yang terkait untuk membagun partisipasi dalam
pelaksanaan kegiatan.
e.
Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar
sesama warga masyarakat.
I.4
Sasaran KKN
Pada
dasarnya KKN (Kuliah Kerja Nyata) mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu mahasiswa,
masyarakat bersama Pemerintah Daerah, dan Perguruan Tinggi. Masing-masing akan
memperoleh manfaat dari pelaksanaan KKN, sebagai berikut :
1.
Mahasiswa
a. Memperdalam pengertian dan
penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan ilmu, teknologi dan seni yang
dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.
b. Mendewasakan cara berpikir serta
meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan,
dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.
c. Memberikan keterampilan kepada
mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat
berdasarkan IPTEKS secara
interdisipliner atau antar sektor.
2.
Masyarakat Bersama Pemerintah Daerah / Institusi
a.
Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga,
serta IPTEKS dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
b.
Memperoleh cara-cara baru yang
dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.
c.
Terbentuknya kader-kader penerus
pembangunan di dalam masyarakat sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.
3.
Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil
pengintegrasian mahasiswa dengan proses pambangunan di tengah-tengah
masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang
ada diPerguruan Tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
b. Memperoleh berbagai kasus yang
berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi
perkuliahan dan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian.
c.
Meningkatkan, memperluas, dan mempererat
kerjasama dengan instansi serta depertemen lain melalui rintisan kerjasama dari
mahasiswa yang melaksanakan KKN.
BAB II
Gambaran Umum Potensi
Lokasi Desa Bonne-Bonne
Desa
bonne-bonne merupakan salah satu desa dari 12 (dua
belas) desa dan 3 (tiga) kelurahan yang
terletak di Kecamatan mapilli, Kabupaten
Polman dengan luas wilayah sekitar 13,50 km2.
Terdiri dari empt
dusun, yaitu bonne, mapilli, massanra dan pullipe. Berbatasan langsung dengan Desa Alessalewo di sebelah
utara, Desa Wanio Timoreng di sebelah timur, Desa Corawali di sebelah selatan,
dan Desa Teppo di sebelah barat.
Berdasarkan agama, pada desa ini terdapat dua keyakinan
yang hidup berdampingan, yaitu Islam dan Hindu. Meskipun demikian, penduduk
desa Lise mayoritas menganut agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
masjid yang terdapat pada desa Lise, yakni sebanyak tiga buah bangunan masjid.
Masyarakat desa Lise umumnya telah mengenyam pendidikan
formal mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Pada
desa ini juga telah terdapat beberapa fasilitas pendidikan seperti PPAUD, Taman
Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar.
Masyarakat Lise mempunyai rasa solidaritas dan sosial
yang tinggi. Hal ini dapat dibuktikan pada kehidupan sehari-hari seperti acara
pernikahan, pesta panen, kematian, mendirikan rumah, dan bebagai aktifitas lainnya.
Semuanya dapat menimbulkan rasa kekeluargaan dan gotong-royong sehingga terbina
rasa persaudaraan yang erat.
Untuk urusan ekonomi, masyarakat desa Lise menjali
aktifitas seperti bertani, beternak, dan mengabdi sebagai pegawai negeri sipil.
Meskipun demikian, mayoritas masyarakat desa Lise memilih bertani dan beternak
sebagai mata pencaharian.
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Masalah merupakan suatu persoalan yang memerlukan suatu
penyelesaian atau pemecahan. Berdasarkan dari hasil observasi di lapangan serta
hasil dari seminar program kerja yang melibatkan mahasiswa, pemerintah setempat
dan masyarakat ternyata ada beragam masalah yang ditemukan dalam wilayah Desa Bonne-Bonne.
Dengan
melihat beragamnya permasalahan yang ditemui, maka diadakan penyeleksian untuk
menyaring masalah-masalah apa saja yang patut dan sesuai dengan kemampuandisiplin ilmu serta kreatifitas yang saya
miliki dengan melihat kondisi objektif yang ada. Dari penyeleksian
tersebut, ditemukan hasil akhir identifikasi masalah dimana permasalahan yang
ada di lokasi KKNreguler dalam program
individu dibagi menjadi2
bentukkegiatan, yaitu: Sosialisasi Pengadaan Pagar di Sepanjang Rumah
Warga Desa Bonne-Bonne dan Sosialisasi Kegiatan jum’at bersih. Adapun Penjelasannya sebagai berikut :
1.
Sosialisasi
Pengadaan Pagar di Sepanjang Rumah Warga Desa Bonne-Bonne
Di sepanjang jalan masih banyak rumah- rumah warga yang belum
mempunyai pagar, hal ini sangat mempengaruhi menurunnya keindahan lingkungan
yang ada di Desa Bonne-bonne.
2.
Sosialisasi
Kegiatan Jum’at Bersih
Kegiatan
jum’at bersih ini dilaksanakan setiap hari jum’at bermaksud untuk memelihara
kebersihan dan kepentingan bersama, bersih membawa keindahan dan kesehatan dan
bagian wajib dari keimanan dan ketakwaan seseorang. Dengan kegiatan ini dapat
mencegah dari wabah penyakit yang melanda masyarakat, seperti demam berdarah
yang disebabkan oleh jentik nyamuk dan hewan lainnya.
Dalam
kegiatan ini kami juga membuat sticker kecil bertuliskan budayakan jum’at
bersih yang kami pasangkan ditiap rumah dengan tujuan agar tradisi yang dapat
membangun sekaligus menjaga tali persaudaraan selain itu dengan kegiatan ini
diharapkan juga menghapus kesengjangan antara si kaya dan si miskin karena
dalam kerja bakti semua bekerja sama rata ibaratnya berat sama dipikul ringan sama dijinjing.
B.
Pemecahan Masalah
Dengan melihat kondisi dan
situasi dalam suatu lokasi maka kita dapat mengidentifikasi dan mengenal
masalah yang ada di lokasi tersebut. Dari situlah kita bisa menemukan
pemecahannya. Semua masalah-masalah yang ditemui pada saat melakukan
survey dan observasi lapangan serta hasil seminar program kerja regulernya dalam program Individu dengan
cara sebagai berikut :
1. Sosialisasi Pengadaan
Pagar di Sepanjang Rumah Warga Desa Bonne-Bonne
v
Sosialisasi ke rumah-rumah warga dengan tujuan
agar memasang pagar ditiap- tiap rumah penduduk
v
Membuat dan memasangkan pagar khusus kepada
warga yang tidak mampu mendirikan pagar didepan rumah
v
Demi terwujudnya (5K) dari program desa yaitu :
1.
Kebersihan
2.
keindahan
3.
Kerapihan
4.
Ketertiban
5.
Keamanan
2. Sosialisasi Kegiatan
Jum’at Bersih
v memelihara
kebersihan dan kepentingan bersama
v Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari
jum’at pagi
v Pemasangan sticker bertuliskan budayakan
jum’at bersih disetiap rumah warga
v Menjaga
tradisi dan tali silaturahmi masyarakat
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.Evaluasi
Dalam
pelaksanaan kegiatan ditemukan beberapa faktor baik yang menjadi pendukung
maupun penghambat dalam pelaksanaan kegiatan. Sebagai bahan evaluasi
faktor-faktor tersebut dapat disampaikan sbb:
Faktor Pendukung, antara
lain:
a.
Koordinasi
dan komunikasi yang baik antara peserta KKN dengan pemerintah setempat terutama
dalam merencanakan program kerja.
b.
Komunikasi
antara peserta KKN dengan Kepala sekolah serta Guru-Guru sangat baik, saling
memberi masukan, saran dan kritik serta keterbukaan informasi dari masyarakat
tersebut.
c.
program
kerja masih kurang berorientasi pada fisik dan nonfisik. Hal ini dikarenakan
kondisi fasilitas dan dana yang tidak memadai.
Faktor Penghambat, antara lain:
a.
Kemampuan
tekhnis mahasiswa peserta KKN yang belum terjangkau untuk memenuhi seluruh
kebutuhan masyarakat setempat.
b.
Aktifitas
dan kesibukanpara civitas sekolah dasar, di karenakan awal Mulai Sekolah(liburan
ramadhan) sehingga suasana sekolah tidak kondusif.
c.
Pendanaan
yang sangat minim sehingga berefek ke maksimalisasi program kerja.
B. Hasil Pelaksanaan
Setelah melakukan observasi
selama satu minggu lamanya, maka dirumuskanlah beberapa program kerja, yang
sedapat mungkin disesuaikan dengan kebutuhan objektif serta kemampuan subjektif
dari mahasiswa KKN Reguler Unhas Gel.85. Hasil pelaksanaan Program Kerja secara
sederhana dapat disampaikan atau dipaparkan sebagai berikut :
1. Sosialisasi Pengadaan Pagar di Sepanjang
Rumah Warga Desa Bonne-Bonne
Dalam kegiatanSosialisasi pengadaan pagar disepanjang rumah
warga selain sebagai pembatas dan pengaman tiap rumah juga berfungsi untuk
memperoleh keindahan. Kebanyakan pagar penduduk didesa bonne-bonne menggunakan
bambu kemudian di cat dengan menggunakan warna-warna yang menarik, selain itu
dengan adanya kegiataan ini warga berharap rumah-rumahnya bisa dipercantik dan
memotivasi warga lain untuk membangun pagarnya sebelum memasuki 17 agustus agar
sepanjang desa bonne-bonne tampak asri.kegiatan ini memakan biaya sebesar Rp. 50.000 untuk membeli cat, bambu,
paku dan perangkat lainnya Program
kerja ini dilaksanakan pada hari kamis dan jum’at, tepatnya pada tanggal18-19Juli 2013.Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah 80 %..
2. Sosialisasi Kegiatan Jum’at Bersih
Kegiatan
sosial ini dilakukan untuk membersihkan kotoran yang menggangu yang kami
utamakan di sepanjang jalan dan selokan-selokan disetiap dusun di Desa
Bonne-bonne. Kerja bakti ini juga membangun sekaligus menjaga tali persaudaraan
antarwarga, untuk itu kami juga membuat stiker dengan tulisan slogan budayakan
jum’at bersih yang kami pasangkan dirumah warga. Sekaligus kenang-kenangan bagi
kami untuk memotivasi masyarakat agar tetap membudayakan kegiatan jum’at
bersih.Kegiatan ini menghabiskan
dana sebesar Rp100.000,- untuk membeli sticker-sticker yang kami
pasangkan dirumah warga. Dilaksanakanpada setiap hari jum’at juga pada hari-hari lain ketika berkunjung
kerumah warga.Presentase keberhasilan 90%.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil yang telah diperoleh dari pelaksanaan kegiatan KKN didesa Bonne-Bonne selama kurang lebih dua bulan, maka kami
menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan program kerja yang telah
rencanakan pada tingkat desa pada umumnya berjalan dengan baik dan selesai
sesuai waktu yang direncanakan.
2. Keberhasilan yang dicapai dari pelaksanaan
program kerja Individu ini merupakan kerjasama dari berbagai pihak, yaitu
Pemerintah Daerah, Instansi terkait, masyarakat setempat dan mahasiswa KKN
sebagai pelaksananya.
3. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan
program kerja mahasiswa KKN Reguler Gel.85 tahun 2013dapat dinikmati atau dirasakan manfaaatnya oleh masyarakat setempat.
B. Saran
Dengan
melihat kondisi masyarakat dan pihak pemerintah yang menjadi bagian dari
pelaksanaan KKN Reguler Unhas 2013, maka kami memberikan beberapa saran demi kemajuan dan peningkatan fungsi
dan manfaat KKN tersebut baik mahasiswa yang melaksanakan kegiatan KKN maupun
masyarakat sebagai sasaran pelaksanaan KKN dan pemerintah yang membantu
pelaksanaan KKN.
1. Sebaiknya Mahasiswa yang akan diterjunkan
langsung ke masyarakat untuk melaksanakan KKN diberikan pembekalan yang lebih
sistematis agar sesampainya di lapangan mahasiswa dapat menggunakan waktu
mereka seefektif mungkin.
2. Penempatan mahasiswa KKN harus
diprioritaskan wilayah atau Desa yang betul-betul membutuhkan tenaga bantuan
dari mahasiswa, khusunya dalam konteks penyadaran kemasyarakatan.
3. Pelaksanaan program KKN perlu mendapatkan
perhatian yang lebih serius dari pihak pemerintah setempat agar program kerja
mahasiswa KKN sejalan dengan program kerja pemerintah.
4. Perlunya perhatian lebih dari Pemerintah
dalam upaya peningkatan sarana dan prasarana di desa Bonne-bonnedan juga perhatian lebih pada
bidang-bidang yang kiranya dapat membantu peningkatan taraf hidup masyarakatdesa
Bonne-Bonne.
5. Untuk mahasiswa KKN kedepan, diharapkan untuk
memprioritaskan program kerja yang berbentuk nonfisik, yang dititikberatkan
pada usaha untuk merubah pola fikirmasyarakat.
`
Tidak ada komentar:
Posting Komentar