Rabu, 22 Juli 2015

KKN GEL 85 Unhas Mapilli Polman

     LAPORAN KELOMPOK

MAHASISWA KKN REGULER
UNIVERSITAS HASANUDDIN  GEL.85TAHUN 2013
Description: UH
 












NAMA
:
IBNU MALKAN HASBI (FIKP)

:
ANDI ZULFIKAR  (FISIP)

:
ARIANTI HULWAH (F. HUKUM)

:
ANDINI ANWAR (F.EKONOMI)
PRATIWI ISMAIL (F.TEKNIK)
RAHMI (F.KIMIA)
PENEMPATAN
:
DESA BONNE-BONNE


KEC. MAPILLI


KAB. POLMAN



UNIVERSITAS HASANUDDIN
PUSAT PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)

2013

BAB I
PENDAHULUAN
I.1  Latar Belakang
Salah satu Tridarma Perguruan Tinggi yang diemban selama ini adalah Pengabdian pada Masyarakat. Untuk mewujudkan hal itu, maka Unhas selaku perguruan tinggi bersama beberapa perguruan tinggi lainnya menjadi pelopor dalam suatu bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat yang bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya, disamping di ruang kuliah dan perpustakaan, juga dapat bekerja menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang telah diperolehnya secara langsung dalam membantu memecahkan dan melaksanakan pembangunan dalam kehidupan bermasyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat yang timbul akibat adanya dasar konsep-konsep akademis yang terkait dengan realitas kehidupan masyarakat, mengaplikasikan teori melalui pengalaman-pengalaman di lapangan dan mahasiswa dituntut pula untuk menjadi manusia yang siap dan percaya diri dalam kehidupan bermasyarakat.Pada hakikatnya manusia, adalah makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dengan sesamanya.

Kegiatan KKN pada intinya tidak terlepas dari pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan mahasiswa mampu menjadi motivator di tengah masyarakat dalam membangun daerahnya. Keterlibatan mahasiswa yang terjun langsung di dalam KKN tidak hanya bersifat fisik namun juga bersifat non fisik yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu yang dimiliki, mahasiswa diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Masyarakat yang cenderung menerapkan pola sederhana dalam setiap kehidupannya, dengan kehadiran mahasiswa di tengah-tengah mereka dapat memberikan masukan tentang metode yang modern dan kompleks. Dengan metode yang lebih modern, diharapkan pemberdayaan potensi dapat memunculkan kemandirian lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Universitas Hasanuddin sebagai institusi keilmuan telah menetapkan mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di tengah-tengah masyarakat, dengan harapan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah sebagai wujud kepedulian dan partisipasi Universitas Hasanuddin dalam peningkatan pembangunan masyarakat. Dan untuk saat ini, KKN Reguler Gel.85 Tahun 2013 Unhas, salah satunya berlokasi di DesaBonne-Bonne Kecamatan Mapilli Kabupaten Polman.     

I.2 Tujuan KKN

KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan pendidikan kepada mahasiswa. Namun demikian, karena pelaksanaannya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Karenanya, KKN memiliki arah yang ganda, yaitu; memberikan pendidikan tidak hanya dalam ruang kuliah,tetapi juga pendidikan pelengkap kepada mahasiswa untuk pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial kemayarakatan di luar ruang kuliah, dan membantu masyarakat serta Pemerintah dalam melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan di lokasi KKN.
Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa Perguruan Tinggi bukan merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan tetapi, terjadi keterkaitan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional antara Perguruan Tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan masyarakat sebagai pihak yang menerapkan hasil pengembangan tersebut.
Secara ringkas, ada 4 tujuan yang harus dicapai melalui pelaksanaan KKN, yaitu :
1.      Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan.
2.      Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya wawasan mahasiswa.
3.      Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri.
4.      Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat.

I.3. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah :
a.       Mahasiswa  dapat mempraktekkan ilmu yang telah mereka peroleh kepada masyarakat.
b.      Mahasiswa dapat belajar bagaimana cara berorganisasi di masyarakat sehubungan dengan menyelesaikan permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat.
c.       Mahasiswa dapat melihat langsung dengan jelas permasalahan yang biasa timbul di masyarakat.
d.      Melalui kemampuan adaptasi dan interaksi dengan masyarakat dan instansi yang terkait untuk membagun partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan.
e.       Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama warga masyarakat.

I.4 Sasaran KKN
Pada dasarnya KKN (Kuliah Kerja Nyata) mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat bersama Pemerintah Daerah, dan Perguruan Tinggi. Masing-masing akan memperoleh manfaat dari pelaksanaan KKN, sebagai berikut :
1.      Mahasiswa
a.       Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan ilmu, teknologi dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.
b.      Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.
c.       Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan  IPTEKS secara interdisipliner atau antar sektor.
2.      Masyarakat Bersama Pemerintah Daerah / Institusi
a.       Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta IPTEKS dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
b.      Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.
c.       Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.
3.      Perguruan Tinggi
a.       Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dengan proses pambangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang ada diPerguruan Tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
b.      Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian.
c.       Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi serta depertemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang melaksanakan KKN.











BAB II
Gambaran Umum Potensi Lokasi Desa Bonne-Bonne

Desa bonne-bonne merupakan salah satu desa dari 12 (dua belas) desa dan 3 (tiga) kelurahan yang terletak di Kecamatan mapilli, Kabupaten Polman dengan luas wilayah sekitar 13,50 km2. Terdiri dari empt dusun, yaitu bonne, mapilli, massanra dan pullipe. Berbatasan langsung dengan Desa Alessalewo di sebelah utara, Desa Wanio Timoreng di sebelah timur, Desa Corawali di sebelah selatan, dan Desa Teppo di sebelah barat.
Berdasarkan agama, pada desa ini terdapat dua keyakinan yang hidup berdampingan, yaitu Islam dan Hindu. Meskipun demikian, penduduk desa Lise mayoritas menganut agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari jumlah masjid yang terdapat pada desa Lise, yakni sebanyak tiga buah bangunan masjid.
Masyarakat desa Lise umumnya telah mengenyam pendidikan formal mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Pada desa ini juga telah terdapat beberapa fasilitas pendidikan seperti PPAUD, Taman Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar.
Masyarakat Lise mempunyai rasa solidaritas dan sosial yang tinggi. Hal ini dapat dibuktikan pada kehidupan sehari-hari seperti acara pernikahan, pesta panen, kematian, mendirikan rumah, dan bebagai aktifitas lainnya. Semuanya dapat menimbulkan rasa kekeluargaan dan gotong-royong sehingga terbina rasa persaudaraan yang erat.
Untuk urusan ekonomi, masyarakat desa Lise menjali aktifitas seperti bertani, beternak, dan mengabdi sebagai pegawai negeri sipil. Meskipun demikian, mayoritas masyarakat desa Lise memilih bertani dan beternak sebagai mata pencaharian.


BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

A.      Identifikasi Masalah
Masalah merupakan suatu persoalan yang memerlukan suatu penyelesaian atau pemecahan. Berdasarkan dari hasil observasi di lapangan serta hasil dari seminar program kerja yang melibatkan mahasiswa, pemerintah setempat dan masyarakat ternyata ada beragam masalah yang ditemukan dalam wilayah Desa Bonne-Bonne.
Dengan melihat beragamnya permasalahan yang ditemui, maka diadakan penyeleksian untuk menyaring masalah-masalah apa saja yang patut dan sesuai dengan kemampuandisiplin ilmu serta kreatifitas yang saya miliki dengan melihat kondisi objektif yang ada. Dari penyeleksian tersebut, ditemukan hasil akhir identifikasi masalah dimana permasalahan yang ada di lokasi KKNreguler dalam program individu dibagi menjadi2 bentukkegiatan, yaitu: Sosialisasi Pengadaan Pagar di Sepanjang Rumah Warga Desa Bonne-Bonne dan Sosialisasi Kegiatan jum’at bersih. Adapun Penjelasannya sebagai berikut :
1.        Sosialisasi Pengadaan Pagar di Sepanjang Rumah Warga Desa Bonne-Bonne
Di sepanjang jalan masih banyak rumah- rumah warga yang belum mempunyai pagar, hal ini sangat mempengaruhi menurunnya keindahan lingkungan yang ada di Desa Bonne-bonne.

2.        Sosialisasi Kegiatan Jum’at Bersih
Kegiatan jum’at bersih ini dilaksanakan setiap hari jum’at bermaksud untuk memelihara kebersihan dan kepentingan bersama, bersih membawa keindahan dan kesehatan dan bagian wajib dari keimanan dan ketakwaan seseorang. Dengan kegiatan ini dapat mencegah dari wabah penyakit yang melanda masyarakat, seperti demam berdarah yang disebabkan oleh jentik nyamuk dan hewan lainnya.
Dalam kegiatan ini kami juga membuat sticker kecil bertuliskan budayakan jum’at bersih yang kami pasangkan ditiap rumah dengan tujuan agar tradisi yang dapat membangun sekaligus menjaga tali persaudaraan selain itu dengan kegiatan ini diharapkan juga menghapus kesengjangan antara si kaya dan si miskin karena dalam kerja bakti semua bekerja sama rata ibaratnya berat sama dipikul ringan sama dijinjing.
B.       Pemecahan Masalah
Dengan melihat kondisi dan situasi dalam suatu lokasi maka kita dapat mengidentifikasi dan mengenal masalah yang ada di lokasi tersebut. Dari situlah kita bisa menemukan pemecahannya. Semua masalah-masalah yang ditemui pada saat melakukan survey dan observasi lapangan serta hasil seminar program kerja regulernya dalam program Individu dengan cara sebagai berikut :
1.    Sosialisasi Pengadaan Pagar di Sepanjang Rumah Warga Desa Bonne-Bonne
v  Sosialisasi ke rumah-rumah warga dengan tujuan agar memasang pagar ditiap- tiap rumah penduduk
v  Membuat dan memasangkan pagar khusus kepada warga yang tidak mampu mendirikan pagar didepan rumah
v  Demi terwujudnya (5K) dari program desa yaitu :
1.    Kebersihan
2.    keindahan
3.    Kerapihan
4.    Ketertiban
5.    Keamanan
2.         Sosialisasi Kegiatan Jum’at Bersih
v  memelihara kebersihan dan kepentingan bersama
v  Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari jum’at pagi
v  Pemasangan sticker bertuliskan budayakan jum’at bersih disetiap rumah warga
v  Menjaga tradisi dan tali silaturahmi masyarakat



BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN

A.Evaluasi
Dalam pelaksanaan kegiatan ditemukan beberapa faktor baik yang menjadi pendukung maupun penghambat dalam pelaksanaan kegiatan. Sebagai bahan evaluasi faktor-faktor tersebut dapat disampaikan sbb:
Faktor Pendukung, antara lain:
a.                   Koordinasi dan komunikasi yang baik antara peserta KKN dengan pemerintah setempat terutama dalam merencanakan program kerja.
b.                  Komunikasi antara peserta KKN dengan Kepala sekolah serta Guru-Guru sangat baik, saling memberi masukan, saran dan kritik serta keterbukaan informasi dari masyarakat tersebut.
c.                   program kerja masih kurang berorientasi pada fisik dan nonfisik. Hal ini dikarenakan kondisi fasilitas dan dana yang tidak memadai.
Faktor Penghambat, antara lain:
a.                   Kemampuan tekhnis mahasiswa peserta KKN yang belum terjangkau untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat setempat.
b.                  Aktifitas dan kesibukanpara civitas sekolah dasar, di karenakan awal Mulai Sekolah(liburan ramadhan) sehingga suasana sekolah tidak kondusif.
c.                   Pendanaan yang sangat minim sehingga berefek ke maksimalisasi program kerja.



B. Hasil Pelaksanaan
Setelah melakukan observasi selama satu minggu lamanya, maka dirumuskanlah beberapa program kerja, yang sedapat mungkin disesuaikan dengan kebutuhan objektif serta kemampuan subjektif dari mahasiswa KKN  Reguler Unhas Gel.85. Hasil pelaksanaan Program Kerja secara sederhana dapat disampaikan atau dipaparkan sebagai berikut :
1.      Sosialisasi Pengadaan Pagar di Sepanjang Rumah Warga Desa Bonne-Bonne
Dalam kegiatanSosialisasi pengadaan pagar disepanjang rumah warga selain sebagai pembatas dan pengaman tiap rumah juga berfungsi untuk memperoleh keindahan. Kebanyakan pagar penduduk didesa bonne-bonne menggunakan bambu kemudian di cat dengan menggunakan warna-warna yang menarik, selain itu dengan adanya kegiataan ini warga berharap rumah-rumahnya bisa dipercantik dan memotivasi warga lain untuk membangun pagarnya sebelum memasuki 17 agustus agar sepanjang desa bonne-bonne tampak asri.kegiatan ini memakan biaya sebesar Rp. 50.000 untuk membeli cat, bambu, paku dan perangkat lainnya Program kerja ini dilaksanakan pada hari kamis dan jum’at, tepatnya pada tanggal18-19Juli 2013.Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah 80 %..
2.      Sosialisasi Kegiatan Jum’at Bersih
Kegiatan sosial ini dilakukan untuk membersihkan kotoran yang menggangu yang kami utamakan di sepanjang jalan dan selokan-selokan disetiap dusun di Desa Bonne-bonne. Kerja bakti ini juga membangun sekaligus menjaga tali persaudaraan antarwarga, untuk itu kami juga membuat stiker dengan tulisan slogan budayakan jum’at bersih yang kami pasangkan dirumah warga. Sekaligus kenang-kenangan bagi kami untuk memotivasi masyarakat agar tetap membudayakan kegiatan jum’at bersih.Kegiatan ini menghabiskan dana sebesar Rp100.000,- untuk membeli sticker-sticker yang kami pasangkan dirumah warga. Dilaksanakanpada setiap hari jum’at juga pada hari-hari lain ketika berkunjung kerumah warga.Presentase keberhasilan 90%.






BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari pelaksanaan kegiatan KKN didesa Bonne-Bonne selama kurang lebih dua bulan, maka kami menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Pelaksanaan program kerja yang telah rencanakan pada tingkat desa pada umumnya berjalan dengan baik dan selesai sesuai waktu yang direncanakan.
2.      Keberhasilan yang dicapai dari pelaksanaan program kerja Individu ini merupakan kerjasama dari berbagai pihak, yaitu Pemerintah Daerah, Instansi terkait, masyarakat setempat dan mahasiswa KKN sebagai pelaksananya.
3.      Hasil yang dicapai dari pelaksanaan program kerja mahasiswa KKN Reguler Gel.85 tahun 2013dapat dinikmati atau dirasakan manfaaatnya oleh masyarakat setempat.

B. Saran
Dengan melihat kondisi masyarakat dan pihak pemerintah yang menjadi bagian dari pelaksanaan KKN Reguler Unhas 2013, maka kami memberikan beberapa saran demi kemajuan dan peningkatan fungsi dan manfaat KKN tersebut baik mahasiswa yang melaksanakan kegiatan KKN maupun masyarakat sebagai sasaran pelaksanaan KKN dan pemerintah yang membantu pelaksanaan KKN.

1.      Sebaiknya Mahasiswa yang akan diterjunkan langsung ke masyarakat untuk melaksanakan KKN diberikan pembekalan yang lebih sistematis agar sesampainya di lapangan mahasiswa dapat menggunakan waktu mereka seefektif mungkin.
2.      Penempatan mahasiswa KKN harus diprioritaskan wilayah atau Desa yang betul-betul membutuhkan tenaga bantuan dari mahasiswa, khusunya dalam konteks penyadaran kemasyarakatan.
3.      Pelaksanaan program KKN perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius dari pihak pemerintah setempat agar program kerja mahasiswa KKN sejalan dengan program kerja pemerintah.
4.      Perlunya perhatian lebih dari Pemerintah dalam upaya peningkatan sarana dan prasarana di desa Bonne-bonnedan juga perhatian lebih pada bidang-bidang yang kiranya dapat membantu peningkatan taraf hidup masyarakatdesa Bonne-Bonne.
5.      Untuk mahasiswa KKN kedepan, diharapkan untuk memprioritaskan program kerja yang berbentuk nonfisik, yang dititikberatkan pada usaha untuk merubah pola fikirmasyarakat.
`








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

window.setTimeout(function() { document.body.className = document.body.className.replace('loading', ''); }, 10);