TUGAS INDIVIDU
FILSAFAT ILMU PERIKANAN

IBNU MALKAN HASBI
P3300214005
PROGRAM MAGISTER ILMU PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
1. Apa itu filsafat ?
Filsafat dalam bahasa Inggris, yaitu
philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia,
yang terdiri atas dua kata: philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik
kepada) dan shopia (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan,
pengalaman praktis, inteligensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta
kebijaksanaan atau kebenaran. Plato menyebut Socrates sebagai philosophos
(filosof) dalam pengertian pencinta kebijaksanaan. Kata falsafah merupakan arabisasi
yang berarti pencarian yang dilakukan oleh para filosof. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada,
sebab asal dan hukumnya. Manusia filosofis adalah manusia yang memiliki
kesadaran diri dan akal sebagaimana ia juga memiliki jiwa yang independen dan
bersifat spiritual (Bakhtiar, 2012).
Plato (427–348 SM) menyatakan
filsafat ialah pengetahuan yang bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli.
Sedangkan Aristoteles (382–322 SM) mendefenisikan filsafat ialah ilmu
pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Sedangkan
filosof lainnya Cicero (106–043 SM) menyatakan filsafat ialah ibu dari semua
ilmu pengetahuan lainnya. Filsafat ialah ilmu pengetahuan terluhur dan
keinginan untuk mendapatkannya.
Menurut Descartes (1596–1650),
filsafat ialah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam dan manusia
menjadi pokok penyelidikannya. Sedangkan Immanuel Kant (1724–1804) berpendapat
filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal segala
pengetahuan yang tercakup di dalamnya 4 persoalan:
a.
Apakah yang dapat kita ketahui? Jawabannya
termasuk dalam bidang metafisika.
b.
Apakah yang seharusnya kita kerjakan? Jawabannya
termasuk dalam bidang etika.
c.
Sampai di manakah harapan kita? Jawabannya
termasuk pada bidang agama.
d.
Apakah yang dinamakan manusia itu? Jawabannya
termasuk pada bidang antropologi.
Menurut Suriasumantri (2001), Tiga
karakteristik berpikir filsafat yakni:
1.
Sifat menyeluruh: seseorang ilmuwan tidak akan
pernah puas jika hanya mengenal ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dia
ingin tahu hakikat ilmu dari sudut pandang lain, kaitannya dengan moralitas,
serta ingin yakin apakah ilmu ini akan membawa kebahagian dirinya. Hal ini akan
membuat ilmuwan tidak merasa sombong dan paling hebat. Di atas langit masih ada
langit. contoh: Socrates menyatakan dia tidak tahu apa-apa.
2.
Sifat mendasar: yaitu sifat yang tidak saja
begitu percaya bahwa ilmu itu benar. Mengapa ilmu itu benar? Bagaimana proses penilaian
berdasarkan kriteria tersebut dilakukan? Apakah kriteria itu sendiri benar?
Lalu benar sendiri itu apa? Seperti sebuah pertanyaan yang melingkar yang harus
dimulai dengan menentukan titik yang benar.
3.
Spekulatif: dalam menyusun sebuah lingkaran dan
menentukan titik awal sebuah lingkaran yang sekaligus menjadi titik akhirnya dibutuhkan
sebuah sifat spekulatif baik sisi proses, analisis maupun pembuktiannya.
Sehingga dapat dipisahkan mana yang logis atau tidak.
2. Kenapa orang berfilsafat ?
Filsafat bertujuan untuk mencari
Kebenaran (dengan K besar), artinya kebenaran yang sungguh-sungguh benar,
kebenaran akhir. Sifat aksiologis filsafat ini tampak dari asal katanya philos
(cinta) dan sophia (pengetahuan, kebijaksanaan, kebenaran). Seorang filosof
tidak akan berhenti pada pengetahuan yang tampak benar, melainkan menyelidiki
hingga ke baliknya. Ia tidak akan puas jika dalam pemikirannya masih terdapat
kontradiksi-kontradiksi, kesalahan-kesalahan berpikir, meskipun dalam
kenyataannya tidak ada seorang filosof pun yang filsafatnya bebas dari
kontradiksi. Dengan kata lain, tidak ada filosof yang berhasil sampai pada
Kebenaran atau kebenaran akhir itu. Semuanya hanya bisa disebut mendekati
Kebenaran.
Menurut Suriasumantri (2001), filsafat
Ilmu merupakan bagian dari epistemologi (Filsafat Pengetahuan) yang secara
spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Filsafat Ilmu merupakan
telaahan yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu seperti
: Apa yang dikaji oleh pengetahuan itu (ontologi)? Bagaimana cara mendapatkan
pengetahuan tersebut (epistemologi)? Serta untuk apa pengetahuan tersebut
dipergunakan (aksiologi)?
Menurut Bakhtiar (2012), tujuan
filsafat ilmu adalah:
a.
Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga
secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.
b.
Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan
kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang
proses ilmu kontemporer secara historis.
c.
Menjadi pedoman bagi para doesn dan mahasiswa
dalam mendalami studi di perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan
yang ilmiah dan non ilmiah.
d.
Mendorong pada calon ilmuwan dan ilmuwan untuk
konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya.
e.
Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dari
tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.
3. Cabang-cabang Filsafat ?
Menurut
Suriasumantri (2001), Filsafat mencakup tiga segi :
a.
Yakni apa yang disebut benar dan apa yang
disebut salah (logika),
b.
Mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap
buruk (etika),
c.
Apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk
jelek (estetika).
Ketiga
cabang utama filsafat bertambah menjadi :
a.
Metafisika yaitu teori tentang ada, tentang
hakikat keberadaan zat, tentang hakikat pikiran serta kaitan antara zat dan
pikiran.
b.
Politik, yakni kajian mengenai organisasi
sosial/pemerintahan yang ideal.
Cabang-cabang filsafat mempunyai bidang kajian yang lebih spesifik,
antara lain :
a.
Epistemologi (Filsafat Pengetahuan)
b.
Etika (Filsafat Moral)
c.
Estetika (Filasafat Seni)
d.
Metafisika
e.
Politik (Filsafat Pemerintahan)
f.
Filsafat Agama
g.
Filsafat Ilmu
h.
Filsafat Pendidikan
i.
Filsafat Hukum
j.
Filsafat Sejarah
k.
Filsafat Matematika
Sumber Bacaan :
Bakhtiar, Amsal. 2012. Filsafat Ilmu (Edisi Revisi). PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Suriasumantri,
Jujun S. 2001. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Cetakan XIV. Sinar
Harapan. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar