Mata
Kuliah :
Model-Model Dinamika Populasi dan Evaluasi Stok
Dosen :
Prof.
Dr. Ir. Achmar Mallawa,DEA
Model – Model Dinamika Populasi dan
Evaluasi Stok
Oleh :
IBNU MALKAN HASBI P3300214005
ARHAM RUMPA P3300214009
ALPIANI ALWI P330021302
PROGRAM STUDI ILMU
PERIKANAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
1.
Perairan
Nordic terdapat suatu populasi kepitingraksasa yang meresahkan. Sebenarnya populasi
dimanfaatkan nelayan untuk bahan baku industry pengalengan kepiting Saat ini populasi
berkembangdengancepatsehinggakeberadaanpopulasitersebutmengganggukeseimbanganekosistimdiperairantersebut.
Pertanyaankenapafenomenainidapatterjadi
dan jalan keluarnya.
Jawab :
Ø Fenomena
populasi kepiting raksasa yang terjadi dan berkembang secara cepat sehingga
mengganggu keseimbangan ekosistem lainnya disebabkan oleh karena terjadinya peningkatan suhu akibat pemanasan
global. Menurut salah satu ahli Oseanografi bernama Craig Smith,pada tahun 1982
kepiting raksasa hidup pada kedalaman 950 sampai 1400 meter di bawah permukaan
laut, dengan suhu minimum 1,2°C akan tetapi akibat pemanasan global meningkat
menjadi 1,42°C sehingga perubahan suhu menjadi hangat dan menyebabkan mereka
menyebar ke air dangkal. Disamping itu, suhu yang semakin hangat membuat
kepiting raksasa tersebut telah optimal untuk memijah. Akibatnya kepiting
tersebut menjadi predator puncak pada perairan. Oleh karena itu, untuk
menyikapi fenomena populasi kepiting raksasa yang berkembang dengan cepat sehingga
keberadaan populasi kepiting tersebut mengganggu
keseimbangan ekosistim diperairan Nordic, maka salah satu solusi yang
terbaik adalah dengan memperlambat laju pemanasan global.
keseimbangan ekosistim diperairan Nordic, maka salah satu solusi yang
terbaik adalah dengan memperlambat laju pemanasan global.
Ø Peningkatan populasi ini dapat juga
disebabkan oleh karena
terjadinya proses ekologi yang namanya "trophic cascade". Misalnya
species A makan species B. Dan species B makan species C.Bila biomassa species
A membludak, otomatis, biomassa species B menurun (karena dimakan habis-habisan
oleh species A). Selanjutnya, kalau species B menurun, otomatis species C akan
meningkat biomassanya, karena adanya efek "prey release" dari species
B. Dan seterusnya saling kait mengait didalam rantai makanan ekosistem. Untuk
menjaga bertahannya dinamika populasi tersebut maka dituntut kearifan manusia
untuk menjaga bertahannya ekologi pada populasi tersebut agar rantai makanan
atau jaring-jaring makanan dapat berjalan dengan baik sehingga predator bisa
tetap berfungsi untuk memangsa kepiting tersebut agar tidak membludak dan
nelayan dapat mengambil kepiting tersebut dalam jumlah besar sehingga tidak
berkembang terlalu pesat.
2.
Ada
keluhanpengusahaindustripengalenganikan sardine di
daerahJawaTimurbahwabahanbakukadangmelimpahdankadangberkurang.
Carijawabanwhy ?
Pendekatan dinamika populasi dan biologi populasi.
Ikan Sardine/lemuru tergolong ikan musiman. Musim tangkapnya terjadi pada
bulan Juni sampai September. Masa ini biasa disebut sebagai musim timur. Pada
saat itu, massa air dari dasar lautan naik ke permukaan atau dengan istilah upwelling. Massa air
dari dasar laut ini kaya nutrisi sehingga menyuburkan plankton di permukaan.
Otomatis, ikan lemuru pun panen makanan. Sementara di atas mereka, para nelayan
bersiap-siap memasang jaring.Kebiasaan bergerombol, selain mempermudah mereka
mencari makanan, juga mempermudah para nelayan menangkap mereka. Berdasarkan
pola migrasinya, pada siang hari kawanan lemuru lebih suka bersembunyi di lapisan perairan
yang dalam. Pada malam hari, mereka baru naik ke lapisan permukaan. Itu
sebabnya pada malam hari, hasil tangkapan dijamin lebih banyak. Ini salah satu
kiat sukses jika mau menangguk lemuru. Perairan pantai utara Jawa
Timur masih sangat dipengaruhi oleh “MusimBarat”.Musim ini gelombang laut sangat besar sehingga aktivitas penangkapan ikan berkurang dan akibatnya
produksi ikan rendah. Beda halnya dengan musim timur hasil tangkapannya banyak
karena cuaca yang mendukung sehingga produksi pengalengan sardine melimpah.Untuk
menangani permasalahan ini perlu adanya suatu usaha pendekatan yang
memperhatikan aspek biologis yakni dengan cara menganalisis hubungan antara
usaha penangkapan ikan dan jumlah persediaan. Selain itu juga dilakukan
analisis stabilitas maka dapat dianalisis titik kesetimbangan dan kestabilan
serta kesetimbangan bionomick dari model penangkapan ikan, sehingga dapat
diketahui dinamika populasi pada perikanan, dimana kendali optimal berperan
mendapatkan usaha yang optimal sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dari
pendapatan ekonomi.
3.
Gambarkan dinamikanya
ikan pelagis besar, pelagis kecil dan uraikan parameter dinamika populasi yang
paling berpengaruh
Sumberdaya ikan merupakan sumberdaya yang dapat pulih
(renewable resources) dan berdasarkan habitatnya di laut secara garis
besar dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu jenis ikan pelagis dan ikan
demersal. Ikan pelagis adalah kelompok ikan yang berada pada lapisan permukaan
hingga kolom air dan mempunyai ciri khas utama, yaitu dalam beraktivitas selalu
membentuk gerombolan (schooling) dan melakukan migrasi untuk berbagai
kebutuhan hidupnya. Sedangkan ikan demersal adalah ikan-ikan yang berada pada
lapisan yang lebih dalam hingga dasar perairan, dimana umumnya hidup secara
soliter dalam lingkungan spesiesnya, (Nelwan
A.,2004).
Ikan pelagis berdasarkan ukurannya dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu ikan pelagis besar, misalnya jenis ikan tuna,
cakalang, tongkol, dan lain-lain, serta ikan pelagis kecil, misalnya ikan
layang, teri, kembung, dan lain-lain. Penggolongan ini lebih dimaksudkan untuk
memudahkan dalam pemanfaatan dan pengelolaan, karena karakter aktivitas yang
berbeda kedua kelompok jenis ikan tersebut, (Nelwan A.,2004).
Menurut Fauziya
et al., (2010), school atau
kawanan merupakan struktur paling penting dalam kehidupan beberapa populasi
ikan pelagis. Untuk alasan tersebut maka ikan pelagis tidak dapat hidup sendiri
contohnya ikan sardine, namun manusia memanfaatkan schooling untuk menangkap
ikan pelagis (contoh alat tangkap trawl dan purse seine) dalam jumlah yang
banyak karena ikan dalam kondisi berkelompok nilai kepadatannya akan berbeda
dibandingkan jika dalam kondisi scatter atau terpencar. Pembentukan kelompok
pada ikan dipengaruhi oleh tingkah laku migrasi ikan dalam kolom perairan
sehingga tujuan pengelolaan dan pendugaan stok ikan secara praktis, informasi
mengenai karakteristik migrasi sangatlah penting.
Zona potensi ikan ditentukan dengan kombinasi
data/peta sebaran suhu permukaan laut, kandungan klorofil, pola arus laut,
cuaca, serta karakter toleransi biologis ikan terhadap suhu air. Dari hasil
pengamatan secara multitemporal dapat diketahui bahwa sebaran suhu permukaan
laut di wilayah perairan laut Indonesia berubah dengan cepat (Hasyim B., 2004).
Sumberdaya ikan pelagis kecil
Ikan pelagis kecil hidup pada daerah pantai yang
relatif kondisi lingkungannya tidak stabil menjadikan kepadatan ikan juga
berfluktuasi dan cenderung muda mendapat tekanan akibat kegiatan pemanfaatan,
karena daerah pantai mudah dijangkau oleh aktivitas manusia. Jenis ikan pelagis
kecil yang dimaksudkan adalah ikan layang, kembung, tembang, teri, dan
lain-lain.
Sumberdaya ikan pelagis kecil diduga merupakan salah
satu sumberdaya perikanan yang paling melimpah di perairan Indonesia dan
mempunyai potensi sebesar 3,2 juta (Widodo
et al, 1998dalam Nelwan A., 2004). Sumberdaya ini
merupakan sumberdaya neritik, karena terutama penyebarannya adalah di perairan
dekat pantai, di daerah-daerah dimana terjadi proses penaikan air (upwelling)
dan sumberdaya ini dapat membentuk biomassa yang sangat besar (Csirke,
1988 dalam Nelwan A., 2004).
Penyebaran ikan pelagis kecil di Indonesia merata di
seluruh perairan, namun ada beberapa yang dijadikan sentra daerah penyebaran
seperti Lemuru (Sardinella Longiceps)
banyak tertangkap di Selat Bali, Layang (Decapterus
spp) di Selat Bali, Makassar, Ambon dan Laut Jawa, Kembung Lelaki (Rastrelinger kanagurta) di Selat Malaka
dan Kalimantan, Kembung Perempuan (Rastrelinger
neglectus) di Sumatera Barat, Tapanuli dan Kalimantan Barat, (Suyedi R., 2001).
Sumberdaya ikan pelagis besar
Ikan pelagis besar hidup pada laut lepas dengan
kondisi lingkungan relatif stabil, disamping itu ikan pelagis besar
umumnya melakukan migrasi sepanjang tahun dengan jarak jauh. Secara biologis kelompok
cakalang, tuna, dan tongkol termasuk kedalam kategori ikan yang mempunyai
tingkah laku melakukan migrasi dengan jarak jauh (highly migratoryspecies) melampaui
batas-batas yuridiksi suatu negara. Keadaan tersebut akan menyebabkan
penambahan dan pengurangan stok di suatu perairan yang berperan penting dalam
sediaan lokal pada saat terjadi musim penangkapan (Nelwan A., 2004).
Ikan Pelagis besar menyebar di perairan yang relatif
dalam, bersalinitas tinggi, kecuali ikan tongkol yang sifatnya lebih kosmopolitan
dapat hidup di perairan yang relatif dangkal dan bersalinitas lebih rendah.
Sifat epipelagis dan oseanis menjadikan penyebaran sumberdaya ikan pelagis
besar secara vertikal sangat dipengaruhi lapisan thermoklin yang juga adalah
struktur lapisan massa air yang terbentuk akibat perbedaan suhu. Demikian pula
penyebaran secara horizontal yang dipengaruhi oleh faktor perbedaan suhu dan
juga ketersediaan makanan, (Nelwan A.,
2004).
Parameter
– parameter yang mempengaruhi adalah:
Ø Bau perairan,
contohnya Ikan
anadromous mampu bermigrasi ke daerah asal dengan melalui beberapa cabang
sungai, kemampuan memilih cabang sungai yang benar diduga dilakukan dengan
mengenali bau-bauan bahan organik yang terdapat dalam sungai.
Ø Suhu,
Fluktuasi
suhu dan perubahan geografis merupakan faktor penting yang merangsang dan
menentukan pengkonsentrasian serta pengelompokkan ikan. Suhu akan mempengaruhi
proses metabolisme, aktifitas gerakan tubuh dan berfungsi sebagai stimulus
saraf.
Contoh:
suhu permukaan yang disukai ikan cakalang berkisar 16-260C,
sedangkan suhu tinggi merupakan faktor penghambat bagi ikan salmon untuk
bermigrasi (pada suhu 240C tidak ada ikan salmon yang bermigrasi).
Ø Salinitas,
Ikan
cenderung memilih medium dengan salinitas yang lebih sesuai dengan tekanan
osmotik tubuh mereka masing-masing. Perubahan salinitas akan merangsang ikan
untuk melakukan migrasi ke tempat yang memiliki salinitas yang sesuai dengan
tekanan osmotik tubuhnya.
Contoh:
Seriola qiuqueradiata menyukai medium dengan salinitas 19 ppt, sedangkan ikan
cakalang menyukai perairan dengan kadar salinitas 33-35 ppt.
Ø Arus pasang surut,
Arus
akan mempengaruhi migrasi ikan melalui transport pasif telur ikan dan juvenil
dari daerah pemijahan menuju daerah asuhan dan mungkin berorientasi sebagai
arus yang berlawanan pada saat spesies dewasa bermigrasi dari daerah makanan
menuju ke daerah pemijahan. Ikan dewasa yang baru selesai memijah juga
memanfaatkan arus untuk kembali ke daerah makanan.
Ø Intensitas cahaya,
Perubahan
intensitas cahaya sangat mempengaruhi pola penyebaran ikan, tetapi respon ikan
terhadap perubahan intensitas cahaya dipengaruhi oleh jenis ikan, suhu dan
tingkat kekeruhan perairan. Ikan mempunyai kecenderungan membentuk kelompok
kecil pada siang hari dan menyebar pada malam hari.
Ø Musim,
Musim
akan mempengaruhi migrasi vertikal dan horisontal ikan, migrasi ini kemungkinan
dikontrol oleh suhu dan intensitas cahaya. Ikan pelagis dan ikan demersal
mengalami migrasi musiman horisontal, mereka biasanya menuju ke perairan lebih
dangkal atau dekat permukaan selama musim panas dan menuju perairan lebih dalam
pada musim dingin.
Ø Matahari,
Ikan-ikan
pelagis yang bergerak pada lapisan permukaan yang jernih kemungkinan besar
menggunakan matahari sebagai kompas mereka, tetapi hal ini mungkin tidak
berlaku bagi ikan-ikan laut dalam yang melakukan migrasi akibat pengaruh musim.
Ø Pencemaran air limbah,
Pencemaran
air limbah akan mempengaruhi migrasi ikan, penambahan kualitas air limbah dapat
menyebabkan perubahan pola migrasi ikan ke bagian hulu sungai.
Contoh:
ikan white catfish pada musim pemijahan banyak terdapat didaerah muara, padahal
biasanya ikan ini memijah di hulu sungai, tetapi migrasi mereka terhalang oleh
air limbah di hulu sungai.
DAFTAR
PUSTAKA
ITS-Undergraduate-15104-Chapter1-632503
1 komentar:
bandar togel
Agen TOGEL 4DPOIN,Online Terpercaya.
Minimal Deposit Dan Withdraw 20.000
Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
★ Pin BBM : D1A279B6,E3FEB189
★ Pin BBM : 7B83E334
★ Whatsapp : +85598291698
★ Skype : Poin.4D
★ Line : +85598291698
Posting Komentar