
LIMNOLOGI
![]() |
ZOOPLANKTON SEBAGAI KONSUMEN PRIMER


O
L E H :
NAMA : IBNU MALKAN HASBI
NIM : L 241 10 276
PROGRAM STUDI
SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU
KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2012

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Zooplankton Sebagai Konsumen Primer”.
Makalah ini merupakan tugas dari dosen dalam Mata
Kuliah Limnologi.
Oleh karenanya, pada kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya makalah ini, khususnya kepada dosen mata
kuliah Limnologi dan teman-teman
yang
sempat membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis
sangat menyadari bahwa makalah yang berjudul “Zooplankton Sebagai Konsumen
Primer” ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran maupun kritik yang sifatnya
membangun akan diterima
dengan segala kerendahan hati
Akhirnya penulis
berharap kiranya makalah
ini dapat bermanfaat bagi orang-orang yang membacanya.
Makassar, Desember 2012
Penulis
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Plankton adalah makhluk (tumbuhan atau hewan) yang hidupnya, mengapung, mengambang, atau melayang didalam air
yang kemampuan renangnya terbatas sehingga mudah terbawa arus.
Plankton berbeda dengan nekton yang berupa
hewan yang memiliki kemampuan aktif berenang bebas, tidak bergantung pada arus
air, contohnya: ikan, cumi – cumi, paus, dan lain-lain. Begitu pula Bentos
yang merupakan
biota yang hidupnya melekat pada, menancap, merayap, atau membuat liang didasar
laut, contohnya: kerang, teripang, bintang laut, karang, dan lain-lain (Entahsiapa15.wordpress.com, 2009).
Umumnya orang mengetahui bahwa
plankton itu terbagi menjadi dua macam yaitu zooplankton dan fitoplankton. Zooplankton
menurut (Entahsiapa15.wordpress.com, 2009), disebut juga plankton hewani, adalah
hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam perairan. Kemampuan
renangnya sangat terbatas. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya
tidak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena
itu, untuk kelangsungan hidupnya sangat bergantung pada bahan organik dari
fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai
konsumen (consumer) bahan organik.
Makanan dari zooplankton adalah
fitoplankton yang disebut juga plankton nabati, yaitu tumbuhan yang hidupnya
mengapung atau melayang di perairan. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak
dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1
µm = 0,001mm). fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi juga
ada yang berbentuk rantai.
Bahan organik yang diproduksi
fitoplankton menjadi sumber energi untuk menjalankan segala fungsi fatalnya (Entahsiapa15.wordpress.com, 2009). Tetapi, disamping itu energi yang
terkandung didalam fitoplankton dialirkan melalui rantai makanan dimana
zooplankton sebagai konsumen primernya. Selanjutnya bahan organik akan
disalurkan ke seluruh hewan laut seperti udang, ikan, dan organisme-organisme
perairan lain yang memakan zooplankton tersebut.
Jadi bisa dikatakan bahwa
zooplankton memiliki peran yang penting dalam perairan sebagai konsumen primer
yang mendukung terjadinya rantai makanan di perairan. Hal inilah yang
melatarbelakangi penulis untuk membuat makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
Dari pembahasan di
atas terdapat beberapa permasalahan antara lain:
1.
Bagaimana sebenarnya
peran zooplankton di perairan?
2.
Bagaimana zooplankton
berperan sebagai konsumen primer di perairan?
3.
Apakah hubungan
antara zooplankton dan fitoplankton dalam menjalankan perannya di perairan?
C.
Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah:
1.
Mengetahui peranan
zooplankton di perairan.
2.
Mengetahui peranan
zooplankton sebagai konsumen primer di perairan.
3.
Melihat hubungan
zooplankton dan fitoplankton di perairan.
II. PEMBAHASAN
A.
Zooplankton dan Peranannya di Perairan
Zooplankton adalah hewan perairan mikroskopik atau
sebagian darinya hewan pemangsa ukuran relatif besar didalam suatu lingkungan
ekosistim perairan yang memakan fitoplankton dan bentuk kedua dari link jaring
makanan. Hewan zooplankton ini mempunyai sifat berenang pasif, terapung atau
menentang aliran air dan sebagian kecil yang mempunyai kemampuan untuk
berenang. Didalam sistim perairan, zooplankton berenang atau melakukan
pergerakan ke arah konsentrasi populasi fitoplankton untuk melakukan pemangsaan
sebagai sumber makanannya. Pada umumnya zooplankton yang dikoleksi mempunyai
pengaruh terhadap hasil pengurangan fitoplankton didalam sistim perairan pada
periode waktu tertentu (noeelcool.wordpress.com, 2012).
Peranan dari zooplankton di perairan ada beberapa
macam. Dari segi budidaya, menurut (ricky-fishery-art.blogspot.com, 2011) manfaat
daripada pakan alami zooplankton adalah sebagai pakan hidup primer bagi
kultivan budidaya ikan. Pada beberapa tahun akhir-akhir ini, rotifer dan naupli
artemia telah dimanfaatkan sebagai pakan awal untuk larva ikan dan crustacea.
Pada usaha budidaya komersial untuk pembenihan udang dan ikan sering
menggunakan zooplankton seperti copepoda, protozoa dan larva dari oyster dan
clam tetapi untuk jenis-jenis rotifer daphnia dan artemia mempunyai efektifitas
yang lebih baik.
Dari segi Ekologis, zooplankton memiliki peran dalam
proses terjadinya rantai makanan. Zooplankton adalah konsumen primer yang merupakan
organisme penting dalam proses pemanfaatan dan pemindahan energi karena
merupakan penghubung antara produsen dengan hewan-hewan pada tingkat tropik
yang lebih tinggi. Jadi bisa dikatakan zooplankton memiliki peran yang sangat
besar karena apabila zooplankton berkurang maka akan berpengaruh pada
organisme-organisme perairan yang memperoleh energi atau makanan dari
zooplankton. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada sub-bab selanjutnya.
B.
Zooplankton Sebagai Konsumen Primer
Brooks (1969) menjelaskan bahwa
zooplankton yang meliputi semua hewan yang umumnya renik adalah bersifat
herbivora yang memakan fitoplankton. Hampir seluruh zooplankton sangat
tergantung pada fitoplankton dan pada trophic level zooplankton menempati
tingkat kedua setelah fitoplankton (Davis, 1955).
Dalam rantai makanan,
fitoplankton dimakan oleh hewan herbivora yang merupakan konsumen pertama.
Konsumen pertama ini pada umumnya berupa zooplankton yang kemudian dimangsa
pula oleh oleh hewan karnivora yang lebih besar sebagai konsumen kedua.
Demikianlah seterusnya rangkaian karnivora memangsa karnivora lain (Nontji,
1987).
Sebagai herbivora primer di
ekosistem perairan, peranan zooplankton sangat penting artinya karena dapat
mengontrol kelimpahan fitoplankton. Dengan demikian zooplankton berperan
sebagai mata rantai antara produsen primer dengan karnivora besar dan kecil
(Nybakken, 1992). Struktur komunitas dan pola penyebaran zooplankton dapat
dijadikan sebagai salah satu indikator biologi dalam menentukan perubahan
kondisi perairan.
Salah satu dari zooplankton yang
merupakan pemangsa utama fitoplankton adalah kopepoda yang tergolong dalam
kelas Crustacea Sub klas Copepoda. Zooplankton jenis ini seringkali dijumpai
mendominasi dan banyak memangsa diatom dibandingkan dengan zooplankton jenis
lainnya ( Levinton, 1982; Parsons et al., 1984; Nybakken, 1992). Hal ini
disebabkan karena kopepoda memiliki kemampuan memecahkan dinding sel diatom
yang kerangkanya dari silikat. Oleh karena itu kopepoda memiliki peranan
penting sebagai salah satu rantai penghubung antara fitoplankton dengan
konsumer atau tropil level yang lebih tinggi. Salah satu pemangsa kopepoda dan
crustacea pada umumnya yang bernilai ekonomis penting adalah stadia megalopa
kepiting bakau (Lebour, 1922 dalam Arinardi dkk, 1997) (Anneseptiani,
2011).
C.
Hubungan Zooplankton dan Fitoplankton
Menurut Davis (1955),
kelimpahan zooplankton sangat ditentukan oleh adanya fitoplankton, karena
fitoplankton merupakan makanan bagi zooplankton. Silvania (1990) mengemukakan
bahwa di perairan fitoplankton mempunyai peranan sebagai produsen yang
merupakan sumber energi bagi kehidupan organisme lainnya. Hal ini juga didukung
oleh Arinardi (1977) yang menyatakan bahwa kepadatan zooplankton sangat
tergantung pada kepadatan fitoplankton, karena fitoplankton adalah makanan bagi
zooplankton, dengan demikian kuantitas atau kelimpahan zooplankton akan tinggi
di perairan yang tinggi kandungan fitoplanktonnya.
Zooplankton merupakan
organisme penting dalam proses pemanfaatan dan pemindahan energi karena
merupakan penghubung antara produsen dengan hewan-hewan pada tingkat tropik
yang lebih tinggi. Dengan demikian populasi yang tinggi dari zooplankton hanya
mungkin dicapai bila jumlah fitoplankton tinggi. Namun dalam kenyataannya tidak
selalu benar dimana seringkali dijumpai kandungan zooplankton yang rendah
meskipun kandungan fitoplankton sangat tinggi. Hal ini dapat diterangkan dengan
adanya “The Theory of Differential Growth Rate” (Teori Perbedaan Kecepatan
Tumbuh) yang dikemukakan oleh Steeman dan Nielsen (1973) yang menyebutkan bahwa
pertumbuhan zooplankton tergantung pada fitoplankton tetapi karena
pertumbuhannya lebih lambat dari fitoplankton maka populasi maksimum
zooplankton akan tercapai beberapa waktu setelah populasi maksimum fitoplankton
berlalu.
Selain itu terdapat pula
teori yang menerangkan terjadinya hubungan terbalik antara zooplankton dan
fitoplankton, teori ini dikenal dengan “Theory of Grazing” yaitu dimakannya
fitoplankton oleh zooplankton yang dikemukakan oleh Harvey et. al (1935). Bila
populasi zooplankton meningkat, pemangsaan fitoplankton akan sedemikian cepatnya
sehingga fitoplankton tidak sempat membelah diri, jika jumlah zooplankton
menurun dan menjadi sedikit maka hal ini memberi kesempatan kepada fitoplankton
untuk tumbuh dan berkembang biak sehingga menghasilkan konsentrasi yang tinggi
(Davis, 1955) (Pristianpedia.blogspot.com).
III.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan-pembahasan yang diperoleh dari makalah
ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Zooplankton memiliki peran yang cukup besar di
perairan. Dari segi budidaya bisa dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Sedangkan
dari segi ekologis berguna dalam penghubung rantai makanan sebagai konsumen
primer.
2. Dari fungsinya sebagai konsumen primer, zooplankton
merupakan organisme penting dalam proses pemanfaatan dan
pemindahan energi karena merupakan penghubung antara produsen dengan
hewan-hewan pada tingkat tropik yang lebih tinggi.
3. Dikarenakan fitoplankton merupakan makanan dari zooplankton, maka hubungan
keduanya adalah jika fitoplankton jumlahnya melimpah, maka jumlah zooplankton
juga akan melimpah dikarenakan energi yang akan diperoleh juga melimpah. Namun,
kenyataan di atas tidak selalu benar karena seringkali
dijumpai kandungan zooplankton yang rendah meskipun kandungan fitoplankton
sangat tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Anneseptiani,
2011. http://blog.ub.ac.id/anneseptiani/2011/12/26/planktonologi-2/.
Diakses
tanggal 17 Desember 2012.
Entahsiapa15,
2009. http://entahsiapa15.wordpress.com/2009/01/16/pengertian-dan-penggolongan-plankton/.
Diakses tanggal 16 Desember 2012.
Noeelcool,
2012. http://noeelcool.wordpress.com/. Diakses tanggal 16 Desember
2012.
Pristanpedia,
2010. http://pristianpedia.blogspot.com/2010/01/zooplankton.html.
Diakses
tanggal 16 Desember 2012.
Ricky-fishery-art,
2011. http://ricky-fishery-art.blogspot.com/2011/06/peran-zooplankton.html.
Diakses
tanggal 17 Desember 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar