Rabu, 22 Juli 2015

zooplankton sebagai konsumen primer matakuliah limnologi

TUGAS MAKALAH INDIVIDU
LIMNOLOGI
 


ZOOPLANKTON SEBAGAI KONSUMEN PRIMER
 


Description: unhas

O L E H :
                        NAMA                         : IBNU MALKAN HASBI
                        NIM                             : L 241 10 276
                       

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Zooplankton Sebagai Konsumen Primer”.
Makalah ini merupakan tugas dari dosen dalam Mata Kuliah Limnologi. Oleh karenanya, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya makalah ini, khususnya kepada dosen mata kuliah Limnologi dan teman-teman yang sempat membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah yang berjudul “Zooplankton Sebagai Konsumen Primer” ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran maupun kritik yang sifatnya membangun akan diterima dengan segala kerendahan hati
Akhirnya penulis berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi orang-orang yang membacanya.



Makassar,    Desember  2012
                                                                                     

            Penulis




I.  PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Plankton adalah makhluk (tumbuhan atau hewan) yang hidupnya, mengapung, mengambang, atau melayang didalam air yang kemampuan renangnya terbatas sehingga mudah terbawa arus.
Plankton berbeda dengan nekton yang berupa hewan yang memiliki kemampuan aktif berenang bebas, tidak bergantung pada arus air, contohnya: ikan, cumi – cumi, paus, dan lain-lain. Begitu pula Bentos yang merupakan biota yang hidupnya melekat pada, menancap, merayap, atau membuat liang didasar laut, contohnya: kerang, teripang, bintang laut, karang, dan lain-lain (Entahsiapa15.wordpress.com, 2009).
Umumnya orang mengetahui bahwa plankton itu terbagi menjadi dua macam yaitu zooplankton dan fitoplankton. Zooplankton menurut (Entahsiapa15.wordpress.com, 2009), disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam perairan. Kemampuan renangnya sangat terbatas. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tidak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik.
Makanan dari zooplankton adalah fitoplankton yang disebut juga plankton nabati, yaitu tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang di perairan. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1 µm = 0,001mm). fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai.
Bahan organik yang diproduksi fitoplankton menjadi sumber energi untuk menjalankan segala fungsi fatalnya (Entahsiapa15.wordpress.com, 2009). Tetapi, disamping itu energi yang terkandung didalam fitoplankton dialirkan melalui rantai makanan dimana zooplankton sebagai konsumen primernya. Selanjutnya bahan organik akan disalurkan ke seluruh hewan laut seperti udang, ikan, dan organisme-organisme perairan lain yang memakan zooplankton tersebut.
Jadi bisa dikatakan bahwa zooplankton memiliki peran yang penting dalam perairan sebagai konsumen primer yang mendukung terjadinya rantai makanan di perairan. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk membuat makalah ini.

B.   Rumusan Masalah
Dari pembahasan di atas terdapat beberapa permasalahan antara lain:
1.    Bagaimana sebenarnya peran zooplankton di perairan?
2.    Bagaimana zooplankton berperan sebagai konsumen primer di perairan?
3.    Apakah hubungan antara zooplankton dan fitoplankton dalam menjalankan perannya di perairan?

C.   Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.   Mengetahui peranan zooplankton di perairan.
2.   Mengetahui peranan zooplankton sebagai konsumen primer di perairan.
3.   Melihat hubungan zooplankton dan fitoplankton di perairan.



II. PEMBAHASAN
A.   Zooplankton dan Peranannya di Perairan
Zooplankton adalah hewan perairan mikroskopik atau sebagian darinya hewan pemangsa ukuran relatif besar didalam suatu lingkungan ekosistim perairan yang memakan fitoplankton dan bentuk kedua dari link jaring makanan. Hewan zooplankton ini mempunyai sifat berenang pasif, terapung atau menentang aliran air dan sebagian kecil yang mempunyai kemampuan untuk berenang. Didalam sistim perairan, zooplankton berenang atau melakukan pergerakan ke arah konsentrasi populasi fitoplankton untuk melakukan pemangsaan sebagai sumber makanannya. Pada umumnya zooplankton yang dikoleksi mempunyai pengaruh terhadap hasil pengurangan fitoplankton didalam sistim perairan pada periode waktu tertentu (noeelcool.wordpress.com, 2012).
Peranan dari zooplankton di perairan ada beberapa macam. Dari segi budidaya, menurut (ricky-fishery-art.blogspot.com, 2011) manfaat daripada pakan alami zooplankton adalah sebagai pakan hidup primer bagi kultivan budidaya ikan. Pada beberapa tahun akhir-akhir ini, rotifer dan naupli artemia telah dimanfaatkan sebagai pakan awal untuk larva ikan dan crustacea. Pada usaha budidaya komersial untuk pembenihan udang dan ikan sering menggunakan zooplankton seperti copepoda, protozoa dan larva dari oyster dan clam tetapi untuk jenis-jenis rotifer daphnia dan artemia mempunyai efektifitas yang lebih baik.
Dari segi Ekologis, zooplankton memiliki peran dalam proses terjadinya rantai makanan. Zooplankton adalah konsumen primer yang merupakan organisme penting dalam proses pemanfaatan dan pemindahan energi karena merupakan penghubung antara produsen dengan hewan-hewan pada tingkat tropik yang lebih tinggi. Jadi bisa dikatakan zooplankton memiliki peran yang sangat besar karena apabila zooplankton berkurang maka akan berpengaruh pada organisme-organisme perairan yang memperoleh energi atau makanan dari zooplankton. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada sub-bab selanjutnya.

B.     Zooplankton Sebagai Konsumen Primer
Brooks (1969) menjelaskan bahwa zooplankton yang meliputi semua hewan yang umumnya renik adalah bersifat herbivora yang memakan fitoplankton. Hampir seluruh zooplankton sangat tergantung pada fitoplankton dan pada trophic level zooplankton menempati tingkat kedua setelah fitoplankton (Davis, 1955).
Dalam rantai makanan, fitoplankton dimakan oleh hewan herbivora yang merupakan konsumen pertama. Konsumen pertama ini pada umumnya berupa zooplankton yang kemudian dimangsa pula oleh oleh hewan karnivora yang lebih besar sebagai konsumen kedua. Demikianlah seterusnya rangkaian karnivora memangsa karnivora lain (Nontji, 1987).
Sebagai herbivora primer di ekosistem perairan, peranan zooplankton sangat penting artinya karena dapat mengontrol kelimpahan fitoplankton. Dengan demikian zooplankton berperan sebagai mata rantai antara produsen primer dengan karnivora besar dan kecil (Nybakken, 1992). Struktur komunitas dan pola penyebaran zooplankton dapat dijadikan sebagai salah satu indikator biologi dalam menentukan perubahan kondisi perairan.
Salah satu dari zooplankton yang merupakan pemangsa utama fitoplankton adalah kopepoda yang tergolong dalam kelas Crustacea Sub klas Copepoda. Zooplankton jenis ini seringkali dijumpai mendominasi dan banyak memangsa diatom dibandingkan dengan zooplankton jenis lainnya ( Levinton, 1982; Parsons et al., 1984; Nybakken, 1992). Hal ini disebabkan karena kopepoda memiliki kemampuan memecahkan dinding sel diatom yang kerangkanya dari silikat. Oleh karena itu kopepoda memiliki peranan penting sebagai salah satu rantai penghubung antara fitoplankton dengan konsumer atau tropil level yang lebih tinggi. Salah satu pemangsa kopepoda dan crustacea pada umumnya yang bernilai ekonomis penting adalah stadia megalopa kepiting bakau (Lebour, 1922 dalam Arinardi dkk, 1997) (Anneseptiani, 2011).

C.   Hubungan Zooplankton dan Fitoplankton
Menurut Davis (1955), kelimpahan zooplankton sangat ditentukan oleh adanya fitoplankton, karena fitoplankton merupakan makanan bagi zooplankton. Silvania (1990) mengemukakan bahwa di perairan fitoplankton mempunyai peranan sebagai produsen yang merupakan sumber energi bagi kehidupan organisme lainnya. Hal ini juga didukung oleh Arinardi (1977) yang menyatakan bahwa kepadatan zooplankton sangat tergantung pada kepadatan fitoplankton, karena fitoplankton adalah makanan bagi zooplankton, dengan demikian kuantitas atau kelimpahan zooplankton akan tinggi di perairan yang tinggi kandungan fitoplanktonnya.
Zooplankton merupakan organisme penting dalam proses pemanfaatan dan pemindahan energi karena merupakan penghubung antara produsen dengan hewan-hewan pada tingkat tropik yang lebih tinggi. Dengan demikian populasi yang tinggi dari zooplankton hanya mungkin dicapai bila jumlah fitoplankton tinggi. Namun dalam kenyataannya tidak selalu benar dimana seringkali dijumpai kandungan zooplankton yang rendah meskipun kandungan fitoplankton sangat tinggi. Hal ini dapat diterangkan dengan adanya “The Theory of Differential Growth Rate” (Teori Perbedaan Kecepatan Tumbuh) yang dikemukakan oleh Steeman dan Nielsen (1973) yang menyebutkan bahwa pertumbuhan zooplankton tergantung pada fitoplankton tetapi karena pertumbuhannya lebih lambat dari fitoplankton maka populasi maksimum zooplankton akan tercapai beberapa waktu setelah populasi maksimum fitoplankton berlalu.
Selain itu terdapat pula teori yang menerangkan terjadinya hubungan terbalik antara zooplankton dan fitoplankton, teori ini dikenal dengan “Theory of Grazing” yaitu dimakannya fitoplankton oleh zooplankton yang dikemukakan oleh Harvey et. al (1935). Bila populasi zooplankton meningkat, pemangsaan fitoplankton akan sedemikian cepatnya sehingga fitoplankton tidak sempat membelah diri, jika jumlah zooplankton menurun dan menjadi sedikit maka hal ini memberi kesempatan kepada fitoplankton untuk tumbuh dan berkembang biak sehingga menghasilkan konsentrasi yang tinggi (Davis, 1955) (Pristianpedia.blogspot.com).




III.  PENUTUP
Kesimpulan
            Dari pembahasan-pembahasan yang diperoleh dari makalah ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.    Zooplankton memiliki peran yang cukup besar di perairan. Dari segi budidaya bisa dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Sedangkan dari segi ekologis berguna dalam penghubung rantai makanan sebagai konsumen primer.
2.    Dari fungsinya sebagai konsumen primer, zooplankton merupakan organisme penting dalam proses pemanfaatan dan pemindahan energi karena merupakan penghubung antara produsen dengan hewan-hewan pada tingkat tropik yang lebih tinggi.
3.    Dikarenakan fitoplankton merupakan makanan dari zooplankton, maka hubungan keduanya adalah jika fitoplankton jumlahnya melimpah, maka jumlah zooplankton juga akan melimpah dikarenakan energi yang akan diperoleh juga melimpah. Namun, kenyataan di atas tidak selalu benar karena seringkali dijumpai kandungan zooplankton yang rendah meskipun kandungan fitoplankton sangat tinggi.


DAFTAR PUSTAKA
Anneseptiani, 2011. http://blog.ub.ac.id/anneseptiani/2011/12/26/planktonologi-2/. Diakses tanggal 17 Desember 2012.

Entahsiapa15, 2009. http://entahsiapa15.wordpress.com/2009/01/16/pengertian-dan-penggolongan-plankton/. Diakses tanggal 16 Desember 2012.

Noeelcool, 2012. http://noeelcool.wordpress.com/. Diakses tanggal 16 Desember 2012.

Pristanpedia, 2010. http://pristianpedia.blogspot.com/2010/01/zooplankton.html. Diakses tanggal 16 Desember 2012.

Ricky-fishery-art, 2011. http://ricky-fishery-art.blogspot.com/2011/06/peran-zooplankton.html. Diakses tanggal 17 Desember 2012.









     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

window.setTimeout(function() { document.body.className = document.body.className.replace('loading', ''); }, 10);